Tak Bisa Tidur, Lupa Password Programmer Komputer Terancam Kehilangan Tabungan Rp 3 Triliun

- 13 Januari 2021, 17:55 WIB
Ilustrasi Dolar Amerika Serikat.
Ilustrasi Dolar Amerika Serikat. /PIXABAY/

Baca Juga: Raffi Ahmad Dapat Jatah Vaksin Duluan, Tsamara Amany Sebut Banyak Orang Terdidik Marah

“Bitcoin masih naik tahun ini dan penurunan 22 persen saat ini tidak akan mengintimidasi masuknya uang institusional baru,”  kata Edward Moya, analis pasar senior OANDA di New York.

Pengeluaran besar-besaran untuk paket stimulus terkait Covid memicu kekhawatiran kenaikan inflasi dan penurunan dolar AS hingga investor berbondong-bondong menjadikan Bitcoin sebagai investasi yang aman.

WHAT IS BITCOIN AND HOW DOES IT WORK?

Bitcoin adalah cryptocurrency atau uang online yang dibuat dengan menggunakan kode komputer.

Bitcoin diciptakan tahun 2009 Satoshi Nakamoto, pembuat kode komputer misterius yang identitas aslinya tidak pernah teridentifikasi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terima Vaksin Covid-19, Dua Tokoh Ini Malah Umbar Penolakan

Penggunaan bitcoin dirancang tanpa menggunakan perantara.

Artinya tidak ada bank yang memungut biaya saat ditukar. Bitcoin disimpan dalam dompet virtual atau blockchain yang memantau uang.

Salah satu nilai jualnya adalah dapat digunakan membeli barang secara anonim.

Ini memicu kritik dan seruan untuk regulasi yang lebih ketat karena teroris dan penjahat ikut menggunakannya untuk memperdagangkan narkoba dan senjata.

Baca Juga: Peneliti: Terlalu Dini Umumkan Kematian Demokrasi di Indonesia, Namun Tak Jelas Cara Stop Pembusukan

Bitcoin didapat melalui proses 'penambangan' yang melibatkan komputer untuk memecahkan masalah matematika yang sulit dengan solusi 64 digit.

Setiap kali masalah matematika baru diselesaikan, Bitcoin baru diproduksi.

Beberapa bahkan membuat komputer canggih hanya demi menghasilkan Bitcoin.

Tetapi jumlah yang dapat diproduksi terbatas, artinya mata uang harus mempertahankan tingkat nilai tertentu.

Baca Juga: Satgas Yonif MR 413 Bersama Puskesmas Skouw Wujudkan Warga Papua Bebas Kaki Gajah

Bitcoin tetap populer karena ini penggunaannya memotong perantara seperti perbankan atau pemerintah dan semua transaksi dicatat secara publik sehingga sangat sulit dipalsukan.

Nilai Bitcoin naik daun pada tahun 2017 mengalahkan fenomena 'tulip mania' di abad ke-17 dan ledakan dot.com di awal tahun 2000.

Beberapa toko dan restoran menerima pembelian dengan Bitcoin, tetapi secara keseluruhan masih bagian kecil dari pasar ekonomi riil.***

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x