Tantang SBY Lapor Polisi, Guru Besar USU: Siapapun Usik Jokowi, Saya Terganggu, Saya Marah!

- 13 Januari 2021, 18:45 WIB
Kolase Foto : Prof Yusuf L. Henuk dan Susilo Bambang Yudhoyono
Kolase Foto : Prof Yusuf L. Henuk dan Susilo Bambang Yudhoyono /@ProfYLH/Twitter


GALAMEDIA - Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Profesor Yusuf Leonard Henuk mengaku tidak takut jika dilaporkan ke polisi. Bahkan ia menantang Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY untuk melaporkan dirinya tanpa diwakilkan.

"Jadi saya sudah Twit suruh SBY lapor. Dia rakyat biasa, kan? Dia tak punya hak untuk diwakilkan. Dia berani, enggak?" kata Yusuf Leonard Henuk, Rabu 13 Januari 2021.

Tantangan itu soal pernyataannya menyinggung SBY sebagai "Bapak Mangkrak Indonesia" dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai "orang bodoh".

"Silakan dia mau bawa ke UU ITE, saya enggak masalah. Pengadilan kan bukan berarti habis. Kita masih ada banding dan kasasi. Saya bertahan pada posisi saya sebagai pendidik. Saya punya sumber bacaan kuat," ujarnya.

Baca Juga: Wamenkum HAM Sebut Penolak Vaksin Covid Bisa Kena Hukum Pidana, Natalius Pigai: Jangan Ngawur!

Ia pun meminta kader Partai Demokrat untuk tidak ikut-ikutan terkait polemik tersebut. Soalnya hal itu merupakan masalah pribadinya dengan SBY dan AHY.

Seharusnya, kata Yusuf, SBY dan AHY menanggapi pernyataannya di medsos.

"Saya dan SBY kan kapasitas kami berdua sebagai profesor, seharusnya dia tanggapi saya. Kemudian kita klarifikasi salahnya di mana. Kalau misalnya dia enggak setuju saya bilang Bapak Mangkrak, oke," ujar Yusuf.

"Kalau saya salah, saya minta maaf. Tapi kan sampai sekarang dia hilang. Dan malah menyuruh Demokrat menghantam saya."

"Kemudian ingat USU sudah klarifikasi bahwa itu masalah pribadi. Berarti Demokrat harus tahu bahwa itu masalah pribadi. Saya enggak kaitkan Demokrat di dalam itu, kok. Kami dua aja (SBY). Sedangkan AHY saya punya referensi kan jelas," tambahnya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Beberkan Alasannya Jadi Salah Satu Orang Pertama Dapat Vaksin Covid-19

Yusuf pun menantang apakah Partai Demokrat berani melaporkan dirinya ke polisi. Sebab menurutnya Partai Demokrat hanya bisa menggertaknya.

"Saya tahu mereka cuma gertak gertak. Saya juga siap, kok. Saya bukan bodoh. Saya sudah pernah tersangka dan masuk penjara makanya saya tahu masalah ini," ujar dia.

Meski begitu ia tak akan tinggal diam apabila Partai Demokrat melaporkannya ke polisi. Ia pun mengancam akan melaporkan balik.

"Divisi hukumnya bilang saya sakit jiwa. Lah, emang saya sakit jiwa? saya kan tidak sakit jiwa, saya masih sehat. Kemarin mereka bilang saya guru binatang. Saya sudah tanggapi ketua divisi hukumnya. Kenapa kamu bilang saya sakit jiwa? Kamu lapor, saya lapor juga to. Sudah kadung basah to, mau lari juga ke mana?" ungkapnya.

Ia pun menyatakan Demokrat salah besar apabila menyebutnya tidak punya kompetensi untuk bicara. Sebab yang dipelajarinya selama ini bukan hanya masalah hewan saja.

Baca Juga: Kadernya Tolak Vaksinasi Covid-19, Sekjen DPP PDI Perjuangan Langsung Bereaksi

"Saya sudah begini lama jadi guru besar, kemudian hanya belajar binatang saja? Kami di peternakan ada yang kami pelajari politik binatang. SBY juga S3 Pertanian, kan? Tahu apa dia? Saya juga S3. SBY kan S3 IPB berarti dia juga enggak punya kapasitas bicara, kan? Dia pertanian to," katanya.

Menurut Yusuf, tak ada yang salah dengan cuitannya yang menyinggung SBY dan AHY.

Menurut dia masyarakat juga sudah tahu hal itu. Namun, ia menolak jika SBY dan AHY menyalahkan kinerja pemerintah terutama Jokowi.

Ia membantah bila sikapnya dianggap membela pemerintah karena ingin mendapat jatah menteri dari Presiden Jokowi.

Baca Juga: Dinyatakan Melanggar! Ketua KPU Arief Budiman Dipecat

Menurutnya, Jokowi sudah diberi gelar Mandaleo Rote Ndao atau Raja Terbesar Orang Rote. Karena itu, siapapun yang mengusik Jokowi, dia mengaku marah. Sebab Jokowi sudah menjadi Raja bagi Suku Rote.

"Khusus Jokowi, dia itu kan pernah ke Rote, sebelum dia maju kedua kali ini. Kami gelari dia Mandaleo Rote Ndao. Lepas kalau dia presiden, kalau ada orang ganggu dia, saya terganggu. Saya marah. Saya orang Rote, sudah terikat dia (Jokowi) raja kami. Apapun saya harus bela. karena itu menyangkut suku kami," katanya.

Sebelumnya Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Ossy Darmawan menyatakan akan mempertimbangkan langkah menyeret Yusuf Leonard Henuk ke ranah hukum.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x