Longsor di Sumedang, Ahli ITB Ingatkan Bahaya Longsor Susulan, Pemerintah Diminta Antisipasi

- 16 Januari 2021, 14:45 WIB
Tim SAR gabungan tengah mencari korban longsor Cimanggung, Sumedang.
Tim SAR gabungan tengah mencari korban longsor Cimanggung, Sumedang. /Instagram.com/@basarnas_jabar

GALAMEDIA - Kejadian longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu 9 januari 2021 lalu lalu selain menyebabkan kerugian materil, juga telah menimbulkan korban jiwa.

Menanggapi kejadian longsor tersebut, ahli di bidang longsoran tanah dan geologi teknik ITB, Dr. Eng. Imam Achmad Sadisun, S.T., M.T., mengingatkan akan bahayanya longsor susulan.

Kesimpulan tersebut ia peroleh setelah tim dari KK Geologi Terapan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB telah meninjau lokasi terjadinya longsor.

Baca Juga: Ini Perbedaan Vaksin, Obat, dan Antibodi, Meski Sudah Ada Vaksin Protokol Kesehatan Harus Dilakukan

Tim tersebut menurut Imam, menemukan rekahan lain dengan jarak 7 meter dari lokasi kejadian di bagian atas lereng dekat ke jalan. Dari rekahan yang ditemukan perlu menjadi kewaspadaan akan bahaya longsoran susulan.

"Kita melihat longsoran susulan ini belum berhenti. Tim ITB ke sana retakan itu ternyata masih ada sampai ke jalan di perumahan yang ada di atas dan paling jauh jaraknya 7 meter, nah ini suatu saat bisa jadi meluncur lagi (longsor)" ujarnya dalam keterangan pers yang diterima galamedia Sabtu, 16 Januari 2021.

Ia mengatakan, longsor yang terjadi di Cimanggung tidak hanya sekali terjadi. Setidaknya ada empat kali kejadian longsoran menurut banyak saksi mata di lokasi tersebut.

"Dari berbagai dokumentasi foto dan video, dapat diamati dengan jelas bahwa longsoran susulan cenderung berkembang manuju arah gawir utama atau mahkotanya,” ujarnya.

 Baca Juga: Jabar Penyumbang Kasus Positif Covid-19 Terbanyak pada Jumat Kemarin, Ini Kata Ketua Harian Satgas

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x