Ulama Berguguran di Awal 2021, Ketum MUI: Kematian Seorang Alim Sama dengan Kematian Alam

- 16 Januari 2021, 17:56 WIB
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Miftachul Akhyar.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Miftachul Akhyar. /Nadhlatul Ulama


GALAMEDIA - Hingga pertengahan awal Januari 2021, belasan ulama terkenal di tanah air berguguran.

Kemarin Jumat 15 Januari 2021, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf (salah satu guru Habib Rizieq) dan ulama karismatik asal Madura, RKH. Abdul Hamid bin Ahmad Mahfud Zayyadi wafat.

Sehari sebelumnya, Kamis 14 Januari 2021, Syekh Ali Jaber pun meninggal dunia.

Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar menyatakan meninggalnya para alim itu adalah kegelapan mautul ‘alim mautul alam berarti kematian seorang yang alim sama dengan kematian alam.

Kiai asal Surabaya ini menyebutkan, dalam satu riwayat seandainya tidak ada ulama atau orang alim, manusia seperti hewan.

Baca Juga: Hari Ini Kembali Cetak Rekor, Ini Daftar Kasus Positif Covid-19 Tiap Provinsi
 
“Siapa yang menunjukkan benar salah, tatakrama hidup. Kalau tidak ada ulama, tak ada bedanya dengan hewan,” katanya saat berada di Gedung PBNU, dikutip Galamedianews dari NU Online, Sabtu 16 Januari 2021.

Menurut Kiai Miftah alim dalam ungkapan tersebut terutama mereka dalam penguasaan ilmu agama. Namun demikian, sebetulnya, alim dalam ilmu agama dan umum tidak seharusnya ada dikotomi.

Seharusnya orang alim ilmu agama itu mengerti ilmu umum.

“Ilmu umum itu hasil dari peneleahan terhadap ayat-ayat kauniyah, kejadian alam, ada gempa, gerhana, hujan, semuanya itu ilmu. Hanya orang membedakan disebut umum karena rasulullah tidak membawanya secara ditetapkan sebagai salah syariat, ahkamus syar’i,” jelasnya.

Baca Juga: PARAH! Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Setiap Hari Cetak Rekor Baru
 
Kiai yang lebih muda, seorang Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin mengurai lebih panjang tentang kalimat mautul alim, mautul alam itu.   

"Kita mengetahui bahwa para nabi, para rasul yang digantikan warasatul anbiya, yakni para ulama itu karena mereka memilki ilmu, ilmu agamanya, bukan hanya ilmunya, tapi akhlaknya," ujarnya.

"Jadi, wafatnya ulama membawa serta ilmu yang dimilikinya. Belum tentu kemudian ulama yang sangat hebat seperti Kiai Haji Maimoen Zubair itu digantikan oleh orang-orang yang setara di kemudian hari. Belum tentu."

"Ya, tentu saja mautul ‘alim mautul alam karena ilmu merupakan cahaya di alam semesta ini, menerangi, cahaya petunjuk yang menerangi orang dari kegelapan kepada alam yang terang benderang, jadi mautul 'alim, mautul alam."

Baca Juga: Amerika Serikat Kian Gila! Joe Biden Bakal Dimakzulkan di Hari Pertama Menjabat Presiden

"Kematian orang berilmu ibarat kematian alam karena orang yang berilmu menerangi, memberi petunjuk kepada orang-orang yang perlu diberi petunjuk."

"Orang-orang yang perlu diberi petunjuk itu ketika tidak ada ilmu dengan kematiannya orang alim, terjadinya kegelapan. Itu yang dimaksud mautul 'alim, mautul alam," jelasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x