Kemarin, dalam pertemuan di rektorat, beliau mengatakan bahwa vaksin virus covid-19 nyaris tak ada gunanya. Saya kaget. Apa pasalnya kok vaksin tak menjadi tak berguna?
Ternyata inilah penyebabnya. Vaksin covid-19 itu telah bermutasi menjadi ribuan covid-19 baru di seluruh dunia. Beliau bersama anaknya yang ahli IT mengumpulkan data tersebut dari seluruh dunia. Di Indonesia sendiri telah ditemukan ratusan varian covid-19.
Baca Juga: Menteri Luar Negeri Positif Virus Corona, Pemerintah Ceko Perpanjang Status Darurat
Padahal vaksin adalah spesifik. Artinya ia hanya efektif untuk menangkal jenis covid-19 tertentu saja. Kalau virusnya sdh bermutasi, maka antibodi yang dibentuk akibat vaksin tersebut nyaris tak akan efektif menangkal covid-19.
Ini barangkali penjelasan, kenapa ada orang yang pernah terkena covid-19 lantas sembuh, ternyata kambuh lagi. Rekan kami, Rhiza M. Sajad menulis, tetangga beliau, dr. Noer Bahri Noor, sekarang dirawat di rumah sakit karena covid-19, padahal sebelumnya sdh pernah ke covid-19 dan berhasil sembuh."
Berdasarkan pengecekan, seperti dikutip dari turnbackhoax.id, isi dari pesan yang mengutip pernyataan Guru Besar Universitas Brawijaya Sutiman Sumitro bukanlah tentang vaksin Covid-19 yang bermutasi.
Baca Juga: Gayus Tambunan Divonis 7 Tahun dalam Kasus Mafia Pajak, Bob Sadino Tutup Usia pada 19 Januari 2015
Melainkan tentang Covid-19 yang bermutasi menjadi virus lokal yang berdampak pada sulitnya menemukan vaksin ataupun obat secara global.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Lembaga Eijkman, Prof. Amin Soebandrio menjelaskan, mutasi Covid-19 tidak akan mempengaruhi kinerja dari vaksin selama mutasi dari virus tersebut tidak mempengaruhi protein pengikat reseptor atau binding domain (RBD) yang merupakan target vaksin.