Ngeri, 22 Penambang Emas Terjebak 2.000 Kaki di Bawah Tanah Lebih dari Sepekan

- 19 Januari 2021, 14:19 WIB
Ilustrasi tambang emas. 22 penambang emas China terjebak di bawah tanah.
Ilustrasi tambang emas. 22 penambang emas China terjebak di bawah tanah. /Pixabay/ Darius Sanzkowski/



GALAMEDIA - Sebanyak 22 orang penambang emas di China terperangkap di bawah tanah selama lebih dari delapan hari, setelah ledakan pekan lalu.

Namun penyelamat pada Minggu, 17 Januari 2021 mengatakan, mereka menerima indikasi beberapa mungkin masih hidup.

Para pekerja terperangkap di bawah tanah, seperti dilansirkan Insider, Senin 18 Januari 2021, setelah ledakan pada 10 Januari di sebuah tambang emas dekat kota Qixia di provinsi Shandong timur.

Baca Juga: Superfood, Wajib Ada dalam Menu Makanan Setiap Hari, Ini Jenis-jenisnya yang Jarang Diketahui

Kekuatan ledakan melenyapkan tangga tambang dan merusak sistem komunikasinya hingga para penambang terjebak sekitar 2.000 kaki di bawah pintu keluar tambang.

Namun selama akhir pekan, tim penyelamat kepada Straits Times mengatakan, mereka menggedor pipa pengeboran dan mendengar "suara ketukan" sebagai tanggapan.

TheBusiness Times melaporkan, melalui poros sempit, para penambang dapat melewati catatan melalui lubang kecil yang dibuat di batu.

Baca Juga: Pengadilan Tinggi Bali 'Sunat' Hukuman Jrx SID Jadi 10 Bulan Penjara

"Kami sangat membutuhkan obat flu, penghilang rasa sakit, pita medis, obat anti-inflamasi eksternal, dan tiga orang memiliki tekanan darah tinggi," tulisnya.

Salah satu penambang meminta penyelamat untuk mengambil dan menurunkan obat anti hipertensi dari mobilnya.

Catatan tersebut menyebutkan, 12 pekerja bersama dan empat mengalami luka-luka. Tidak jelas apa yang terjadi pada 10 penambang tambahan yang diyakini terlibat dalam ledakan itu.

Baca Juga: Presiden Jokowi di Depan Kantor Gubernur Sulbar yang Hancur Akibat Gempa: Semoga Diberi Keikhlasan

Sekarang setelah mereka menemukan beberapa penambang, para pejabat berencana untuk menurunkan telepon agar para pekerja yang terperangkap dapat menghubungi keluarga mereka.

Menurut The Guardian, upaya penyelamatan terhambat sebagian karena keterlambatan pelaporan kecelakaan tersebut. Dua pejabat senior lokal telah dipecat setelah insiden itu, outlet melaporkan.

Kecelakaan pertambangan di Cina tidak jarang terjadi. Pada bulan Desember, 23 pekerja tewas di tambang batubara Diaoshuidong di kota barat daya Chongqing setelah kebocoran gas.

Baca Juga: Kawasan Puncak Bogor Diterjang Banjir Bandang, Begini Pernyataan Resmi Bupati Ade Yasin

Dan Agustus lalu, 16 pekerja meninggal karena keracunan karbon monoksida menyusul kebakaran di tambang batu bara Songzao, juga di luar Chongqing.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x