Sukabumi Dilanda Bencana Pergerakan Tanah yang Meluas, Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi

- 19 Januari 2021, 21:21 WIB
Personel TNI bersama petugas gabungan lainnya tengah membongkar rumah warga yang terdampak bencana pergerakan tanah di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Selasa, 19 Januari 2021. /Antara/Dok/ProBumi Indonesia/
Personel TNI bersama petugas gabungan lainnya tengah membongkar rumah warga yang terdampak bencana pergerakan tanah di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Selasa, 19 Januari 2021. /Antara/Dok/ProBumi Indonesia/ /

Hingga saat ini ada puluhan rumah di tiga RT yang masuk dalam RW 02 yang kondisinya sudah terancam. Untuk rinciannya di RT 01 ada delapan rumah yang dihuni sembilan KK atau 27 jiwa, selanjutnya di RT 02 jumlahnya 25 unit yang dihuni 29 KK atau 91 jiwa dan RT 03 rumah yang terancam 21 unit yang dihuni 21 KK atau 42 jiwa.

Baca Juga: Memburuk! Kasus Covid-19 Mingguan di RI Catat Rekor, Jawa Barat Jadi Penyumbang Tertinggi

Sehingga, total rumah yang terancam sebanyak 54 unit dengan jumlah penghuni 59 KK atau 160 jiwa. Warga yang kondisi rumahnya terancam bencana pergerakan tanah masih memilih bertahan di rumahnya.

Sementara itu, petugas gabungan, baik dari unsur BPBD, TNI, Polri dan relawan terus memantau kondisi itu, apalagi saat ini curah hujan cukup tinggi yang bisa menyebabkan pergerakan tanah semakin masif.

"Bantuan untuk para pengungsi sudah disalurkan, seperti perlengkapan tidur dan mandi serta makanan siap saji seperti yang disalurkan Palang Merah Indonesia (PMI), Pemkab Sukabumi dan lembaga lainnya," kata Asep Has, yang juga merupakan relawan PMI itu.

Asep mengatakan hingga saat ini petugas gabungan masih terus memantau kondisi pergerakan tanah di Kampung Ciherang tersebut. Dampak dari bencana ini sejumlah rumah warga ambles, retak-retak dan kondisinya sudah miring.

Baca Juga: Pengidap HIV dan AIDS Boleh Divaksin Covid-19, Tapi...

Kemungkinan besar untuk diperbaiki sulit dilakukan, karena tanah setiap waktu terus bergerak, seperti bergeser dan ambles. Asep juga mengimbau kepada warga yang masih bertahan di rumahnya untuk selalu waspada.

Dengan curah hujan tinggi seperti sekarang ini dikhawatirkan pergerakan tanah bertambah masif.

"Jika merasakan atau melihat tanda-tanda akan datang bencana segera mengungsi atau menghubungi petugas terdekat untuk dilakukan evakuasi," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x