Jelang Pelantikan Presiden AS, Trump Masih Belum Terima Hasil Pemilu: Pertempuran yang Sulit

- 20 Januari 2021, 09:01 WIB
Donald Trump dalam video perpisahannya sebagai presiden Amerika ke 45.
Donald Trump dalam video perpisahannya sebagai presiden Amerika ke 45. /YouTube/White House

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini Rabu, 20 Januari 2021 Rata-rata Naik, Antam 2 Gram Rp1.925.000

Seseorang dapat memperdebatkan seberapa penting pencapaiannya - apakah tembok perbatasan sepanjang 640 km yang dibangun kembali, pemotongan pajak, pembatalan sejumlah peraturan yang dibuat pendahulunya, hakim-hakim yang ditunjuknya, perang dagang, hingga perjanjian diplomatik Timur Tengah - bisa dianggap pencapaian substantif.

Tapi setidaknya dalam satu hal, bualannya memang benar.

Trump mencalonkan diri sebagai presiden pada 2016 untuk mengguncang tatanan politik yang ada. Dia berkampanye sebagai orang luar yang berjanji untuk memberikan suara kepada mereka yang tidak mempercayai sistem yang ada dan merasa sistem itu tidak lagi berfungsi untuk mereka.

"Saya menjalani pertempuran yang sulit, pertarungan yang paling sulit, pilihan yang paling sulit karena itulah yang Anda ingin saya lakukan ketika memilih saya," katanya.

Baca Juga: Posisi Manchester United Disalip Leicester City Usai Menaklukkan Chelsea 2-0

Kerusuhan dan kebencian yang ditunggangi Trump ke Gedung Putih memuncak dan pecah di Capitol AS dua minggu lalu, meninggalkan reruntuhan - baik secara literal maupun metafora- yang akan membutuhkan waktu dan sejumlah upaya untuk diselesaikan.

Setelah empat tahun menghancurkan norma dan tradisi, mengubah ekspektasi terhadap perilaku presiden, Trump meninggalkan pemerintahan AS yang berubah - secara fundamental dan, mungkin, tidak dapat diubah kembali.

Itu, setidaknya, adalah janji yang dibuat dan janji yang ditepatinya.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x