Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Dibebani Tugas Khusus oleh Wakil Ketua MPR, Soal Apa Ya?

- 20 Januari 2021, 14:36 WIB
Kabareskrim Polri yang juga calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo bersiap mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu 20 Januari 2021./ANTARA FOTO/Pool/Galih Pradipta/foc.
Kabareskrim Polri yang juga calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo bersiap mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu 20 Januari 2021./ANTARA FOTO/Pool/Galih Pradipta/foc. /GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO

 


GALAMEDIA - Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid menyampaikan permintaan khusus kepada calon Kapolri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Jika nantinya Listyo resmi memimpin institusi Polri, ada tugas khusus yakni harus merangkul dan melibatkan kalangan pesantren.

Pria yang akrab disapa Gus Jazil itu mengatakan, Listyo Sigit Prabowo harus merangkul dan melibatkan kalangan pesantren dalam menjaga ketertiban dan keamanan.

Baca Juga: SBY Singgung Soal 'Teroris Domestik': Transisi Kekuasaan Dibarengi Luka, Kebencian dan Permusuhan

”Tentu kami ingin bagaimana Polri di bawah Pak Listyo Sigit nanti karena ini masa pandemik Covid-19, bagaimana bisa menekankan keamanan dalam penegakan protokol kesehatan (prokes) pada lembaga pendidikan, utamanya di pondok pesantren. Ini sekaligus pelibatan pesantren dalam menjaga ketertiban dan keamanan," tuturnya.

Koordinator Nasional Nusantara Mengaji ini mengaku prihatin dengan kondisi pesantren di tengah pandemik Covid-19. Terlebih, bila dikaitkan dengan minim-nya perhatian pemerintah terhadap pondok pesantren.

Gus Jazil menilai jika pesantren tidak mendapatkan perhatian maka akan mengancam generasi bangsa. Sebab, pondok pesantren menjadi "kawah candradimuka" bagi banyak generasi muda dalam memberikan asupan pendidikan agama.

Baca Juga: Film Piknik Gaya Baru, Cara Pemprov Jabar Sosialisasikan Protokol Kesehatan ke Masyarakat

"Berdirinya negara ini berkat perjuangan para santri dan kiai. Santri memiliki saham dalam negara ini,” kata dia dikutip dari Antara.

Di pesantren, kata Gus Jazil santri diajarkan "hubbul wathon minal iman", cinta kepada negara dan tanah air adalah bagian dari iman. Agama dan negara tidak dipertentangkan.

"Hubbul wathon minal iman", lanjut Gus Jazil adalah perjuangan murni pemikiran Nahdlatul Ulama. Ini menjadi pondasi bahwa negara ditopang oleh agama, dan agama ditopang oleh negara.

"Indonesia negara hebat. Agama bermacam-macam, beragam suku, tapi rakyatnya tenteram dan tidak bertengkar apalagi menggunakan kekerasan. Ini merupakan salah satu kontribusi para alim ulama dan para kiai, khususnya umat Islam," ungkapnya.

Disisi lain, pihaknya juga meminta Listyo Sigit untuk mendukung reformasi internal Polri yang telah dijalankan oleh Jenderal Pol Idham Azis.

Baca Juga: 6 Langkah untuk Merawat Kulit Wajah Tetep Segar dan Awet Muda di Musim Hujan

Khususnya dalam mewujudkan Polri yang profesional, bijaksana dan adil dalam memberikan pelayanan, pengayoman dan melindungi masyarakat dari berbagai kejahatan dan kriminalitas.

Calon tunggal Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi III DPR, Rabu, 20 Januari 2021.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x