Kader IPNU, lanjut dia, tidak boleh hanya menguasai satu hal saja. Misalnya dalam Imtak dan mengesampingkan penguatan Iptek, yang sebetulnya jika keduanya bisa didorong beriringan akan menjadikan kader menjadi SDM yang berkualitas di masa yang akan datang.
Baca Juga: Isak Tangis Antarkan Rion, Korban Sriwijaya Air Sj 182 ke Tempat Peristirahatan Terakhir
Selain itu, Regi menambahkan, penguatan identitas akan ajaran Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah (Aswaja) harus ditekankan bagi pelajar NU di Jawa Barat. Hal itu bertujuan untuk melindungi kader NU seiring menguatnya ideologi ekstrem.
"Seiring berkembanganya teknologi digital, kader IPNU merupakan agen perubahan, diharapkan mampu membendung derasnya informasi atau paham radikal yang masuk di kalangan remaja atau generasi muda. Sehingga mereka tidak mudah goyah dalam menerima ajaran baru yang tidak sepaham dengan amaliyah NU," ujarnya.***