Pemerintah Desa Rancaekek Kulon dan Masyarakat Swadaya Bangun Tanggul Sungai Cikeruh yang Jebol

- 27 Januari 2021, 14:38 WIB
  Pemerintah Desa Rancaekek Kulon bersama masyarakat swadaya membangun tanggul Sungai Cikeruh di Kampung Babakan Rawa RT 08/RW 07 Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung Jawa Barat, Rabu 27 Januari 2021.
Pemerintah Desa Rancaekek Kulon bersama masyarakat swadaya membangun tanggul Sungai Cikeruh di Kampung Babakan Rawa RT 08/RW 07 Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung Jawa Barat, Rabu 27 Januari 2021. /Engkos Kosasih
GALAMEDIA - Pemerintah Desa Rancaekek Kulon bersama masyarakat bahu membahu secara swadaya membangun tanggul di dua titik yang sebelumnya jebol akibat terjangan aliran Sungai Cikeruh.
 
Tanggul tersebut berlokasi di Kampung Babakan Rawa RT 08/RW 07 Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Akibat jebolnya tanggul Sungai Cikeruh itu menerjang sedikitnya 30 kepala keluarga yang dihuni lebih dari 100 jiwa.
 
Plt Kepala Desa Rancaekek Kulon Wawan Kusnawan mengatakan, pengerjaan tanggul Sungai Cikeruh itu melibatkan swadaya masyarakat beserta pemerintah desa dimulai sejak Senin 25 Januari 2021 lalu, setelah bantuan karung geobag dan bronjong dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC).
 
 
"BBWSC merupakan pihak yang berwenang dalam pengelolaan dan penataan Sungai Cikeruh," kata Wawan di Kantor Kecamatan Rancaekek, Rabu 27 Januari 2021.
 
 
"Hari ini Rabu, pemasangan 160 karung  geobag di dua titik bekas tanggul yang jebol sudah tuntas. Pemasangan karung geobag itu dengan cara diisi pasir.  Pemerintah desa bersama masyarakat, saat ini sedang melangsungkan pemasangan beronjong dengan menggunakan batu belah," tambahnya.
 
Menurutnya, pemasangan karung geobag dan beronjong itu melibatkan tim teknisi, supaya tahan dari terjangan luapan Sungai Cikeruh disaat turun hujan deras. 
 
 
"Pada tahap awal pemasangan karung geobag, yaitu dipasang pada bagian bekas tanggul yang jebol. Setelah selesai pemasangan geobag, kemudian pada bagian belakangnya dipasang beronjong untuk menahan karung geobag yang sudah terpasang supaya tak mudah jebol disaat aliran air Sungai Vikeruh meluap," jelasnya. 
 
Ia memperkirakan dengan teknis pemasangan karung geobag dan beronjong itu akan meminimalisir ancaman luapan Sungai Cikeruh menerjang permukiman warga. 
 
"Untuk menahan luapan Sungai Cikeruh, kita juga memasang karung geobag di atas bantaran sungai supaya bisa menahan luapan aliran air menggenangi permukiman penduduk," ungkapnya. 
 
 
Ia mengatakan, pemasangan karung geobag itu pada bantaran Sungai Cikeruh sepanjang 100 meter. Pemasangan karung geobag itu sebagai tindaklanjut dari pengerjaan tanggul yang jebol di dua titik, masing-masing sepanjang 4 meter dan 5 meter.
 
 
Tak hanya itu yang menjadi harapan pemerintah desa dan warga yang terdampak korban banjir tersebut. Wawan Kusnawan berharap, PT. Kereta Api Indonesia meninggikan jembatan rel perlintasan kereta api yang ada di Desa Rancaekek Kulon.
 
 
"Bahkan kami melihat di lapangan, ada pengerjaan double trak jalur perlintasan kereta api yang berpotensi terjadinya penyempitan aliran Sungai Cikeruh. Sehingga warga khawatir dengan adanya penyempitan aliran sungai karena ada pengerjaan double trak jalur kereta api itu menghambat aliran air Sungai Cikeruh," tuturnya. **
 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x