Network
GALAMEDIA - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin dikabarkan bakal kembali melakukan reshuffle kabinet.
Setidaknya kabar tersebut diembuskan Ketum Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer baru-baru ini.
Pria yang akrab disapa Noel ini menyebutkan, reshuffle jilid dua sudah ada di atas meja Presiden Jokowi.
Dikatakan, ada satu sampai tiga. Namun Immanuel enggan merinci nama Menteri yang bakal terkena reshuffle.
“Mungkin kali ini 1-3 kementrian. Saya gamau jelaskan namanya,” ujarnya.
Baca Juga: Jelang SEA Games, Shin Tae Yong Resmi Panggil 36 Pemain untuk Gabung TC Timnas
Meski begitu, ia sempat menyinggung pimpinan kementrian pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Beredar kabar politisi dari Partai NasDem tersebut bakal digantikan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Namun Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali mengaku belum tahu soal isu kadernya bakal didera reshuffle dan digantikan Moeldoko.
Baca Juga: Viral di TikTok, Inilah Lirik Lagu 'Saya Masih Ting Ting' Milik Ayu Ting Ting
"Jangan tanya ke Nasdem, tanya ke Pak Jokowi dong. Kan itu kewenangan Pak Jokowi untuk mengreposisi. Tapi sampai hari ini saya sebagai fungsionaris partai belum mendapat kabar itu dari Pak Presiden. Jadi kami tidak perlu menaggapi isu itu," ujarnya.
Sementara Ketua DPP PKB Faisol Riza menegaskan hingga kini pihaknya belum melihat ada tanda-tanda Presiden Jokowi akan membali melakukan reshuffle kabinet.
"Enggak ada (reshuffle)," kata Faisol, Jumat 5 Februari 2021.
Baca Juga: Polemik WN AS Jadi Bupati di NTT, Orient: Saya 100 Persen WNI
Ia pun menilai kabar reshuffle di Kabinet Indonesia Maju bisa saja terjadi. Namun yang pasti dia menegaskan bukan dalam waktu dekat ini.
"Masih lama (mungkin reshuffle-nya)," katanya.
Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai isu reshuffle jilid II yang diembuskan Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman) Emmanuel Ebenezer sengaja dimunculkan ke tengah publik untuk menutupi isu kudeta Partai Demokrat.
Baca Juga: Anies Baswedan Dipanggil Prabowo Subianto? Begini Penjelasan Ahmad Riza dan Dahnil Anzar
“Bisa saja isu reshuffle muncul karena untuk menutupi isu kudeta Partai Demokrat yang diduga akan dilakukan oleh orang lingkaran istana,” jelas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu, Jumat 5 Februari 2021.***
