Kota Pamanukan Subang Lumpuh, Banjir Pantura Meluas Lebih Parah dari 2014 dengan Ketinggian Mencapai 1 Meter

- 8 Februari 2021, 12:02 WIB
Arus air dilihat dari bawah flyover dan diatasnya
Arus air dilihat dari bawah flyover dan diatasnya /Dally Kardilan

GALAMEDIA - Jalur Pantura Subang, terutama Kota Kecamatan Pamanukan kembali direndam banjir. Akibatnya, tranpsotasi dan kegiatan ekonomi warga lumpuh dan hingga Senin 8 Februari 2021, tampak air masih merendam dengan ketinggian bervariasi.

Pantauan Galamedia, banjir langganan akibat meluapnya debit air Sungai Cipunagara ini tidak jauh berbeda dengan yang terjadi pada tahun 2014 silam. Bahkan lebih besar karena ketinggian air sungai bila dilihat ditiang jembatan sudah melebihi 7,60 Mdpl.

Dampaknya, ribuan hektar sawah dan kolam atau tambak serta pemukiman terendam tidak hanya di pusat kota, tetapi juga di pedalaman desa seperti Desa Mulyasari, Pamanukan, Pamanukan Hilir, Rancahilir, juga Lengkong dengan 20 cm sampai 1 meter bahkan ada lokasi yang ketinggiannya hingga 1,5 meter.

Baca Juga: Penasaran dengan Kematian, Pengusaha Kaya Janjikan 14 Miliar bagi yang Mampu Buktikan Akhirat Benar-benar Ada

Malahan luapan air sungai Cipunagara menggenangi Jalan Pantura. Meski masih bisa dilalui, namun beberapa kendaraan termasuk motor mulai sulit melintas di Jalan Pantura arah Cirebon menuju Jakarta atau sebaliknya. Sedangkan untuk arah Subang dan Pondok Bali, Kecamatan Legon Kulon beberapa ruas ditutup.

Demikian pula pihak PLN Unit Layanan Pelanggan Pamanukan, terpaksa memutuskan jaringan karena kondisi air yang sudah melebihi ambang batas dan dikuatirkan terjadi yang tidak diinginkan. Sebagaimana diungkapkan Manager PT PLN ULP Pamanukan, Diah Angelia Puspitarini.

Belum diperoleh data yang akurat akibat banjir di Pamanukan walaupun warga sudah banyak yang mengungsi ke bawah jembatan flyover. Petugas gabungan dari berbagai instansi dan organisasi masih terus melakukan evakuasi dan pemantauan.

Baca Juga: Ingin Punya Website? Ikuti Program 1 Juta Nama Domain Kominfo, Begini Langkahnya, GRATIS!

Dari Blanakan diperoleh informasi, banjir akibat meluapnya sungai Cilamaya mengakibatkan ratusan warga mengungsi ke balai desa dan masjid, seperti di Desa Cilamaya hilir dan Cilamaya Girang ketinggian air yg masuk kemukiman 50 cm hingga 1 m, Desa rawameneng ketinggian air sama, serta Desa Muara dan Desa Tanjung tiga ketinggian air yang masuk ke pemukiman warga 50cm hingga 1 m lebih. **

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x