Hanya Tersisa Fotonya, Diyakini Pasien Pertama Covid-19 di Dunia Peneliti Lab Wuhan Ini Mendadak Menghilang

- 9 Februari 2021, 10:57 WIB
Institut Virologi Wuhan diduga memiliki hubungan dengan menyebarnya pandemi Covid-19 di seluruh dunia.
Institut Virologi Wuhan diduga memiliki hubungan dengan menyebarnya pandemi Covid-19 di seluruh dunia. /Kolase | AFP/Hector Retamal

GALAMEDIA - Perburuan selama satu tahun media Inggris MoS dan pejabat intelijen Barat demi menemukan seorang peneliti laboratorium Tiongkok yang diyakini sebagai pasien Covid-19 pertama di dunia digagalkan oleh pihak yang dicurigai sengaja menutup-nutupi sosok dimaksud.

Dikutip Galamedia dari DailyMail,baru-baru ini, Huang Yanling, yang bekerja di Institut Virologi Wuhan, dinyatakan sebagai Patient Zero dalam laporan online yang dibagikan secara luas di China pada minggu-minggu awal wabah corona Februari tahun lalu.

Baca Juga: Selasa Pagi, Kurs Rupiah Tembuh Level Psikologis bahkan Diprediksi Terus Menguat Hingga Tembus Rp13.000/Dolar

Pengungkapan tersebut mencuatkan  hubungan langsung antara pandemi dan laboratorium yang diduga secara tidak sengaja “melepaskannya” saat melakukan eksperimen berbahaya pada kelelawar pembawa virus corona.

Laporan tidak mengatakan kapan Huang tertular virus atau apakah dia selamat.

Namun laporan tadi mendukung keyakinan Departemen Luar Negeri AS bahwa Huang menjadi yang pertama dari beberapa peneliti yang jatuh sakit akibat Covid-19 pada musim gugur 2019, sebelum secara resmi diakui oleh Beijing.

Baca Juga: Hati-hati, Tol Cipali Amblas di KM 22, Petugas Berlakukan Contraflow Sejak Km 126 sampai Km 117

Pejabat laboratorium dan pemerintah China dengan cepat menyangkal laporan terkait Huang pada saat itu dan menghapus catatan laporannya dari internet.

Beijing mengklaim Huang dalam keadaan aman dan sehat di sebuah tempat di China.

Berikutnya sebuah postingan yang mengaku sebagai Huang muncul di WeChat, platform komunikasi setara WhatsApp di China.

Isinya memberitahu rekan kerja dan para guru di institut bahwa dirinya masih hidup dan bersikeras bahwa laporan yang beredar adalah sebuah kekeliruan.

Baca Juga: Catat! Kartu Prakerja Gelombang 12 Tahun 2021 Segera Dibuka, Ini yang Harus Dipersiapkan Sejak Awal

“Kepada guru dan sesama siswa, sudah lama saya bungkam. Saya Huang Yanling, masih hidup. Jika Anda menerima email apa pun [mengenai rumor Covid], tolong katakan itu tidak benar. "

Sebuah postingan terpisah dari mantan bosnya, Profesor Wei Hong Ping, juga mengklaim Huang meninggalkan institut kontroversial Wuhan pada tahun 2015 dan telah menghubunginya melalui telepon untuk menyangkal laporan dimaksud.

Baca Juga: Tak Sengaja Terhirup di Tangisan Pertama, Dua Bayi Tertular Kanker Tepat Saat Dilahirkan

Sehari kemudian, sebuah kantor berita China membuat klaim tidak jelas bahwa mereka telah berbicara dengan atasan baru Huang tanpa memberikan rincian apa pun.

Meski demikian, entah mengapa, Huang menghilang dari media sosial dan tidak terdengar lagi sejak diidentifikasi sebagai Patient Zero. Tak hanya itu, biografi dan riwayat penelitiannya pun telah dihapus dari situs web institut virologi Wuhan.

Baca Juga: Jenis-jenis Hairspray untuk Rambut Kamu Agar Makin Gaya

Hampir satu tahun kemudian, satu-satunya jejak peneliti tersebut adalah foto dirinya yang diselamatkan dari situs web institut dan diedarkan di internet.

Pada hari-hari setelah laporan awal, blogger dan pengguna internet di China yang curiga atas bantahan pejabat meminta Huang tampil di depan umum untuk membuktikan bahwa dia masih hidup.

“Untuk menghentikan penyebaran rumor ini, Huang harus maju dan melakukan tes darah..”, “Di mana pun Anda tinggal, Huang, Anda akan ditemukan!” Demikian di antra komentar netizen kala itu.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x