Network
GALAMEDIA - Laporan rahasia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali mengungkap fakta mencengangkan terkait program rudal nuklir dan balistik Korea Utara.
Berdasarkan laporan yang dilihat oleh Reuters, Korea Utara mempertahankan dan mengembangkan program rudal nuklir dan balistik sepanjang 2020 yang melanggar sanksi internasional.
Korea Utara juga bahkan ikut membantu mendanai program rudal nuklir dan balistik dengan sekitar 300 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,2 triliun yang dicuri melalui peretasan dunia maya.
Baca Juga: Orangtua Dino Patti Djalal Jadi Korban Mafia Tanah, Sertifikat Tiba-tiba Beralih Nama di BPN
Baca Juga: Dua Politisi Mendadak Sampaikan Duka Cita Mendalam: Doa Kami Buat Almarhumah Mama Daeng
Laporan oleh pengawas sanksi independen mengatakan Pyongyang "memproduksi bahan fisil.
Selain itu, mereka juga memelihara fasilitas nuklir dan meningkatkan infrastruktur rudal balistik" sambil terus mencari bahan dan teknologi untuk program tersebut dari luar negeri.
Laporan tahunan kepada komite sanksi Korea Utara di Dewan Keamanan PBB datang hanya beberapa minggu setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjabat.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pemerintah merencanakan pendekatan baru ke Korea Utara.
