GALAMEDIA - Banjir yang melanda di 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Subang mulai ada penurunan genangannya.
Namun di beberapa titik yang dekat dengan sungai masih cukup dalam, termasuk di Kota Kecamatan Pamanukan menuju kearah Kecamatan Legon Kulon. Akibatnya daerah itu menjadi terisolir.
Pantauan galamedianews, hingga Rabu 10 Februari 2021 sore, di seputaran Pamanukan sudah mulai banyak aktivitas hilir mudik terutana oleh yang mengirimkan logistik baik bagi para pengungsian dan warga maupun relawan dan warga ke Posko Terpadu Bencana di Pamanukan.
Baca Juga: Tensi Makin Memanas di Tengah Suasana Imlek, Taiwan Tetap Akan Membangkang dari China
“Untuk masuk ke Kecamatan Legon Kulon masih belum memungkinkan, kecuali bila besok tidak turun hujan di selatan dan kondisi air tidak terlalu deras bisa dilintasi mobil,“ kata Dede Yusuf, relawan dari Damkar Resque.
Sementara arus lalu-lintas di jalur Pantura yang sempat tersendat pun sudah bisa berjalan dari kedua arah walaupun masih ada genangan.
Mulai surutnya banjir di wilayah Pamanukan, terlihat dari ketinggia muka air Sungai Cipunagara. saat banjir pada Ahad lalu, TMA terlihat melebihi angka 7,70 Mdpl, sekarang berada diangka 5,90 Mdpl.
Baca Juga: KNKT Bongkar Fakta Baru Dugaan Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Begini Penjelasannya
Bupati Subang, H. Ruhimat sendiri menyalurkan bantuan untuk korban banjir ke wilayah Legonkulon lewat udara mempergunakan helikopter Colibri milik Skaron Udara 7 Lanud Suryadarma karena akses jalur darat masih belum memungkinkan.