Rektor Unisba: SPeSIA Ajang Pembuktian dan Pertanggungjawaban Karya Mahasiswa juga Antisipasi Plagiarisme

- 11 Februari 2021, 15:03 WIB
Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi SH., MH.
Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi SH., MH. /Humas Unisba


GALAMEDIA - Sejak tahun 2014 Unisba memberi wadah mahasiswanya untuk mempublikasikan karya ilmiahnya melalui Seminar Nasional SivitasAkademika (SPeSIA).

Hingga tahun 2021 ini dalam SPeSIA jumlah artikel yang sudah dipublikaikan 11.252
Artikel Online yang terindeks google scholar. Pada pelaksanaan SPeSIA 2021 ini,
jumlah karya ilmiah yang masuk setelah dilakukan validasi oleh tim Reviewer Setiap
Prodi sebanyak 895 artikel.

Artikel ini berasal dari berbagai bidang ilmu, diantaranya, Syariah 53, Dakwah (KPI),
9 artikel, Tarbiyah & Keguruan, 24 artikel, Hukum 122 artikel, Psikologi 27 artikel,
MIPA, 69 artikel, Teknik 105 artikel, Ekonomi dan Bisnis 163 artikel, Komunikasi,
139 artikel, dan Kedokteran 185 artikel.

Baca Juga: TERBARU, Harga Emas Hari Ini, Kamis, 11 Februari 2021 Ada yang Naik juga Turun, Antam 2 Gram Rp1.911.000

Menurut Ketua Panitia SPeSIA Unsiba 2021, Dadi Ahmadi, S.Sos., M.I.Kom, mulai
tahun 2020 semua artikel telah didaftarkan ke DOI atau Digital Object Identifier
(Crossreff). DOI ini sebagai alamat unik pada masing masing artikel yang dapat
mempermudah penulis untuk meningkatkan sitasi dari karya ilmiahnya.

"Selain itu DOI ini juga untuk merapikan metadata suatu artikel sehingga mudah untuk
dikelola. Hal ini bisa membantu jurnal agar mudah terindeks oleh pengindeks
internasional seperti Scopus juga merupakan salah satu syarat Directory of Open
Access Journals (DOAJ) atau Direktori Jurnal Akses Terbuka,"kata Dadi dalam
pembukan SPeSIA Unisba 2021, Kamis 11 Februari 2021.

Disamping itu, DOI juga dapat menjadi alamat unik dari suatu artikel penelitian yang
berguna bagi Kemenristekdikti dalam penerimaan berkas usulan kenaikan
pangkat/jabatan dosen, sehingga memudahkan pengecekan data artikel.

Baca Juga: Jokowi: Buat Apa Lockdown Seluruh Kota Kalau yang Terkena Covid Hanya Satu Orang di Satu RT

Dikatakan, publikasi ilmiah merupakan tanda produktivitas penelitian dari suatu
universitas. Bahkan, banyaknya publikasi ilmiah menunjukkan bahwa negara tersebut
memiliki sumber daya manusia unggul yang melimpah serta dapat menjadi sumber daya
dalam pembangunan di negaranya.

Diharapkan tingginya penelitian dan publikasi ilmiah dapat meningkatkan inovasi,
pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi di Indonesia agar setingkat dengan
negara-negara maju lainnya.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x