Ungkap Data Indeks Demokrasi dan Korupsi Indonesia, Fadli Zon: Demokrasi Cacat

- 12 Februari 2021, 14:24 WIB
Partai Gerindra, Fadli Zon.
Partai Gerindra, Fadli Zon. /Instagram.com/@fadlizon

GALAMEDIA - Wakil Ketua Umum (Waketum) partai Gerindra, Fadli Zon menyebut demokrasi yang ada di Indonesia sedang mengalami keterpurukan.

Fadli mengungkapkan, sesuai data yang diperoleh dari Economist Intelligence Unit (EIU) Indonesia mendapatkan skor terburuk dalam 14 tahun terakhir.

Menurut Fadli, ada lima indikator yang digunakan lembaga EIU dalam menentukan indeks demokrasi suatu negara.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek Tiba, Ini 5 Tradisi Khas Imlek yang Penuh Makna

Indikator teresbut terdiri dari, Proses Pemilu dan Pluralisme, Fungsi dan Kinerja Pemerintah, Partisipasi Politik, Budaya Politik, serta Kebebasan Sipil.

Selanjutnya berdasarkan skor yang didapat dari indikator tersebut EIU akan mengklasifikasikan negara-negara yang di survey kedalam 4 kategori:

1. Demokrasi Penuh
2. Demokrasi Cacat
3. Rezim Hybrida
4. Rezim otoriter

Fadli juga mengungkapkan skor yang didapat oleh Indonesia adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Kenalan dengan Es Krim Khas Turki Dondurma, Ternyata Bebahan Dasar Salep

1. Skor 7,2 untuk Proses Pemilu dan Pluralisme
2. Skor 7,5 untuk Fungsi Kinerja Pemerintah
3. Skor 6,11 untuk Partisipasi Politik
4. Skor 4,38 untuk Budaya Politik
5. Skor 5,59 untuk Kebebasan Sipil

Dengan perolehan skor diatas Fadli menyimpulkan, itu adalah perolehan terendah dalam 14 tahun terakhir, dan memasukkan Indonesia ke dalam kategori Demokrasi Cacat.

"Indonesia memperoleh skor terendah dalam 14 tahun terakhir, dan juga termasuk ke dalam Demokrasi Cacat, sekali lagi Demokrasi Cacat," ujar Fadli dalam video Youtube yang diunggah akun Fadli Zon Official pada 11 Februari 2021.

Tidak hanya itu Fadli juga membahas tentang praktik korupsi dan juga dampaknya terhadap pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Arus Mudik Imlek Lenggang, Korlantas: Karena Larangan Bepergian dan Cuaca Ekstrem

Merujuk pada riset yang dibuat oleh Transparansi International (TI) Fadli menyebutkan, makin lemahnya demokrasi berbanding lurus dengan tingginya praktik korupsi.

Dari 180 negara yang disurvey, posisi Indonesia anjlok hingga 17 peringkat, dari peringkat 85 tahun 2019 sekarang menjadi peringkat 102 tahun 2020.

37 poin skor Indonesia yang diperoleh saat ini dalam pemberantasan korupsi. jauh dibawah rata-rata global yang mencapai 43 poin.

"Secara global level pemberantasan korupsi hanya setara negara gambia, dan jauh negara-negara Asia Tenggara lain seperti Singapore (85 poin) dan Malaysia (51 poin)," ujar Fadli.

Baca Juga: Waspada, Penggunaan Tisu Basah Dapat Mengintai Kesehatan Kulit Wajah Anda

Negara dengan tingkat korupsi yang tinggi dapat menghambat usaha untuk keluar dari persoalan pandemi Covid-19.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x