Indonesia Dikategorikan Negara Dengan Demokrasi Cacat, Aktivis Pro Demokrasi: Kok Masih Banyak yang Belain

- 14 Februari 2021, 19:05 WIB
Ilustrasi Demokrasi
Ilustrasi Demokrasi /

GALAMEDIA - Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule merasa bingung dengan permintaan Presiden Joko Widodo (JOkowi) agar masyarakat lebih aktif untuk mengkritisi pemerintah.

Soalnya faktanya banyak aktivis yang dipenjarakan dengan tuduhan “yang dicari-cari” oleh para pendengung saat kritis kepada pemerintah.

Disebutkan, dua aktivis senior Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat menjadi contohnya.

Saat keduanya kritis kepada pemerintah, kini mereka harus berhadapan dengan masalah hukum.

Bahkan tokoh Islam sekaliber Din Syamsuddin pun dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dengan tuduhan radikal.

Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Politik Bagi Generasi Milenial

Sehubungan hal itu, Iwan Sumule mengingatkan bahwa demokrasi hadir bukan untuk membebaskan rakyat berpendapat.

Ketum ProDEM, Iwan Sumule.
Ketum ProDEM, Iwan Sumule. Twitter/@KetumProDEM.


"Memang ada aturan-aturan dalam demokrasi yang harus ditaati, tapi itu bukan dimaksudkan untuk memenjarakan atau membungkam rakyat yang kritis," ujar dia dalam keterangannya, Minggu, 14 Februari 2021.

“Demokrasi itu untuk membatasi kekuasaan, bukan batasi kebebasan berpendapat. Demokrasi itu adanya ‘rule of law’, tapi bukan untuk penjarakan rakyat,” lanjutnya.

Baca Juga: Negara Indonesia Dikepung Bencana, SBY: Barangkali Itu Karena Kesalahan dan Keserakahan Kita

Ia pun menyoroti laporan dari The Economist Intelligence Unit (EIU) tentang indeks demokrasi negara-negara di dunia.

Dalam laporan itu, Indonesia menduduki peringkat ke-64 dunia dengan skor 6.3. Skor tersebut menurun dari yang sebelumnya 6.48 dan merupakan angka terendah yang diperoleh Indonesia dalam kurun waktu 14 tahun terakhir.

Indonesia bahkan dikategorikan sebagai negara dengan demokrasi cacat.

Baca Juga: Relawan Presiden Jokowi Semprot Moeldoko: Stoplah Jangan Buat Gaduh!

Atas alasan itu, Iwan Sumule mempertanyakan alasan para pendukung pemerintah yang masih memberi dukungan meski di rezim ini indeks demokrasi nyata menurun.

“Indeks demokrasi turun dan banyak fakta tak adanya kebebasan berpendapat, tapi kok masih banyak yang belain rezim ini?” tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x