Sebut Presiden Hanya Efektif Berkuasa Sampai 2022, Andi Arief SebutJokowi Belum Memiliki Legacy Besar

- 16 Februari 2021, 09:29 WIB
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief.
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief. /Dok. Pikiran Rakyat/



GALAMEDIA - Politisi Partai Demokrat yang juga merupakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyinggung soal Presiden Jokowi.

Ia menilai Jokowi belum memiliki legacy saat ini khususnya dalam demokrasi.

"Pak Jokowi belum memiliki legacy besar tentang demokrasi dan kemakmuran," ujarnya melalui cuitanya di akun Twitter @Andiarief_ Selasa, 16 Februari 2021.

Menurutnya bahkan legacy yang ditinggalkan Presiden Jokowi cenderung negatif.

Ditambah lagi waktu berkuasa Presiden Jokowi hanya akan efektif sampai 2022. Pasalnya partai-partai politik akan sibuk mempersiapkan Pemilu.

Baca Juga: Niat dan Doa Setelah Shalat Witir, Arab, Latin, dan Artinya

"Bahkan, legacynya cenderung negatif. Waktu efektif berkuasa paling sampai Juni 2022, karena partai-partai akan sibuk verifikasi, pendaftaran dan penyusunan Caleg/Capres. Ada sisa setahun dari sekarang," lanjutnya.

Dalam cuitan selanjutnya Ia juga menerangkan, jika Jokowi masih punya kesempatan untuk meninggalkan legacy positif.

Caranya dengan  mengembalikan kebebasan berpendapat hingga normalisasi UU Pemilu.

"Kesempatan Pak Jokowi meninggalkan legacy positif buat kemakmuran sulit didapatkan karena krisis kembar ekonomi dan pandemi belum ada tanda bisa teratasi. Paling mungkin Pak Jokowi meninggalkan legacy demokrasi dengan mengembalikan kebebasan berpendapat, menormalkan UU Pemilu," tegasnya.

Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah menggulirkan untuk membuka kemungkinan adanya revisi terhadap UU ITE yang menurut beberapa pihak dapat mengembalikan iklim demokrasi Indonesia menjadi lebih sehat.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 16 Februari 2021, Nana Disekap Kevin hingga Terungkap Ibu Kandung Pasha

Selain itu, beberapa waktu yang lalu DPR juga telah membahas mengenai revisi UU Pemilu.

Partai Demokrat adalah salah satu partai yang mendukung normalisasi Pemilu di tengah partai-partai lain yang justru berbalik untuk tetap melaksanakan Pemilu sesuai UU yang lama.

"Saya khawatir jika tidak ada terobosan besar soal kebebasan dan normalisasi UU Pemilu, pak Jokowi hanya akan dikenang rakyat sebagai Presiden yang gagal menyejahterakan rakyat dan menjadi bapak stabilitas politik semu," ujarnyanya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x