"Untuk setiap field trip kita ke tempat-tempat yang memiliki nilai-nilai keislaman. Seperti menerangkan masjid di Paris maupun kedudukan muslim di Prancis," terangnya.
Baca Juga: Miris, Kakek 85 Tahun Ini Masih Menarik Becak untuk Memenuhi Kebutuhan Hidupnya
Selain untuk kelas 5 dan 6, kegiatan serupa juga dilakukan oleh kelas lainnya dengan destinasi yang berbeda. Seperti kelas 2 ke Thailand, kelas 1 ke Bukit tinggi serta kelas 3-4 ke Mekah dan Madinah.
"Pada kondisi normal kita field trip ke sekitaran Bandung dan Jakarta, lalu dua tahun sekali ke Malaysia dan Singapura. Selain mengunjungi tempat dan landmark, juga ikut belajar dan melakukan pertukaran budaya," tuturnya.
Ia menerangkan, dengan perjalanan secara virtual maka siswa tidak bisa merasakan langsung ke berbagai tempat dan landmark tersebut.
Namun membuka pengalaman baru dengan internet, untuk menjelajahi berbagai belahan dunia.
"Dengan internet kita bisa berjalan-jalan ke berbagai belahan dunia manapun dari rumah. Walau pengalaman berbeda tapi tidak menghilangkan nilai dan esensinya," tambahnya.***