GALAMEDIA - Presiden Joe Biden akan mengkalibrasi ulang hubungan Amerika dengan Arab Saudi pasca pemerintahan Donald Trump.
Selain membekukan deal jual beli senjata militer, Biden pun hanya akan berkomunikasi melalui Raja Saudi Salman bin Abdulaziz.
Berbeda dengan Trump yang kerap berkomunikasi dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Demikian keterangan Gedung Putih awal pekan ini.
Baca Juga: Kiat-kiat Public Speaking yang Baik, Salah Satunya Ternyata Penampilan
"Kami telah menjelaskan sejak awal bahwa kami akan menyesuaikan kembali hubungan kami dengan Arab Saudi, " ujar sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki.
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Kamis (18 Februari 2021) bagian dari kalibrasi ulang dimaksud mencakup keputusan Biden untuk hanya berbicara dengan raja Saudi, bukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
"Mitra presiden adalah Raja Salman dan saya berharap, pada waktu yang tepat mereka akan berkomunikasi,'' lanjut Psaki.
Baca Juga: Gara-gara Cuitannya Soal 'Madam Bansos', Politisi Partai Demokrat Ini Bawa-bawa Nama Tuhan
Sebelumnya menantu sekaligus penasihat senior Presiden Donald Trump, Jared Kushner sangat dekat dengan MBS, sebutan putra mahkota Saudi.
MBS menjadi suksesor terkuat Raja Salman pada Juni 2017 setelah menggulingkan saingannya. MBS dikatakan sebagai kekuatan di balik takhta Saudi.
Hubungan dekat Kushner dengan MBS yang kabarnya kerap berkirim WhatsApp memicu banyak pertanyaan.
Baca Juga: Pakai Baju Syar'i, Putri Anne, Istri Arya Saloka Banjir Pujian hingga Didoakan Netizen
Pasalnya mereka berkomunikasi melalui aplikasi di luar saluran diplomatik.
Kritik juga mengarah pada Kushner yang pengalaman kebijakan luar negerinya dinilai minim selain reputasi MBS yang dingin dan “kejam”.
Putra mahkota MBS di antaranya dituding melakukan penyiksaan terhadap aktivis hak asasi manusia dan menggulirkan kampanye pemboman di Yaman yang memperburuk krisis kemanusiaan dan kelaparan.
MBS juga diyakini memerintahkan penangkapan anggota keluarga kerajaan Saudi pada November 2017 di mana ia memenjarakan beberapa sepupunya di hotel Ritz-Carlton Riyadh.
Ada juga tudingan sebagai otak di balik pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi.
Psaki mengatakan komunikasi Presiden Biden dengan pemimpin di Timur Tengah rencananya akan diawali dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Episode Hari Ini, Papa Surya Mencurigai Elsa dan Mama Sarah Soal Preman
Namun dia tidak memberikan batas waktu kapan percakapan akan dilakukan. Psaki hanya mengatakan 'segera'.
Sebelumnya Biden telah melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan sekutu AS di Eropa dan Asia, termasuk para pemimpin Inggris, Prancis, dan Korea Selatan, tapi tidak dengan Netanyahu.
Ini telah memicu pertanyaan mengapa Israel tidak masuk daftar panggilan pertama Biden.
Psaki pekan lalu mengatakan dalam hal ini sama sekali tidak ada kesengajaan.