GALAMEDIA – Seorang politikus sekaligus mantan aktivis, Andi Arief menuding polemik antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri berawal dari pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.
Menurutnya, Hasto Kristiyanto telah menanggapi pernyataan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Marzuki Alie yang bernada meminta ditunjukkan kebenaran atas polemik tersebut (mubahalah).
Baca Juga: Merasa Dihina Harga Diri, ET Tega Menghabisi Kerabatnya Suterman dengan Belasan Tusukan
"Durno di balik huhungan PDIP dan Demokrat ya Hasto ini. Menanggapi Pak Marzuki Ali yang statemennya minta Mubahalah," tulis Andi Arief yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @Andiarief_, 19 Februari 2021.
Durno di balik huhungan PDIP dan Demokrat ya Hasto ini. Menanggapi Pak Marzuki Ali yang statemennya minta Muhabalah. https://t.co/xvueVk5rkB— andi arief (@Andiarief__) February 19, 2021
Andi Arief menilai jika kecolongan dua kali yang dialami Megawati merupakan fakta sejarah yang tidak perlu ditangisi.
Menurutnya, kecolongan tersebut melalui pilihan rakyat secara langsung bukan melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Oleh karena itu, dia meminta Hasto untuk tidak memperpanas keadaan.
Akan tetapi, dia menginginkan Hasto segera menyelesaikan polemik tersebut.
Kecolongan dua kali Ibu Megawati melawan SBY dlm Pilpres adalah kenyataan sejarah tak perlu ditangisi. Toh, kecolongan melalui pilihan rakyat. Bukan melalui penghianatan menjatuhkan lewat MPR. Sebagai Sekjen, Hasto jangan membenturkan, tapi mendudukkan posisi yg benar.— andi arief (@Andiarief__) February 19, 2021
"Kecolongan dua kali Ibu Megawati melawan SBY dalam Pilpres adalah kenyataan sejarah tak perlu ditangisi. Toh, kecolongan melalui pilihan rakyat. Bukan melalui penghianatan menjatuhkan lewat MPR. Sebagai Sekjen, Hasto jangan membenturkan, tapi mendudukkan posisi yang benar," ungkap Andi Arief.