GALAMEDIA - Rusia mengonfirmasi kasus pertama virus flu burung H5N8 yang menyerang manusia.
Virus yang sangat menular itu menyerang pekerja di sebuah peternakan unggas di selatan Rusia.
Ilmuwan mulai mengidentifikasi tujuh pekerja yang terinfeksi virus H5N8 pada bulan Desember.
Ini pertama kalinya jenis flu yang mematikan bagi burung ditemukan pada manusia.
Baca Juga: Jupe Kembali ke Persib, Robert Alberts: Kita Tidak Pernah Berpikir untuk Melepasnya
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Minggu (21 Februari 2021) kepastian didapat setelah Moskow mengumumkan telah memberitahu Organisasi Kesehatan Dunia mengenai lompatan H5N8 dari burung pada manusia.
Jenis flu burung H5N8 juga terdeteksi pada unggas di Inggris bulan Desember 2020.
Keterangan Otoritas Keamanan Pangan Eropa, ratusan ribu burung termasuk kalkun disembelih untuk menghentikan penyebaran virus.
Baca Juga: Terungkap, Ini Penyebab Gerakan Tanah di Kampung Cikidul Kutawaringin
Virus yang sangat menular dengan tingkat kematian pada unggas mencapai 100 persen itu juga terdeteksi pada burung yang bermigrasi dan sejumlah burung liar di seluruh benua.
Wabah H5N8 di peternakan unggas dilaporkan dialami di seluruh Eropa, namun Rusia menjadi satu-satunya negara yang mengidentifikasi virus tersebut pada manusia.
Demikian dikatakan Anna Popova, kepala pengawas kesehatan konsumen Rospotrebnadzor.
Baca Juga: Said Didu Pertanyakan Pernyataan Hendry Subiakto Soal UU ITE, Muannas: Boleh Saja Direvisi
“Rusia melaporkan kasus ini pada WHO hanya hitungan jam lalu, tepat setelah kami benar-benar yakin” kata Popova pada tayangan TV pemerintah Rossiya 24.
“Sejauh ini tidak ada tanda-tanda penularan antarmanusia,” tambahnya.
Sebelumnya jenis flu burung H5N1 diketahui menyebar pada manusia.
Tujuh pekerja pabrik unggas di selatan Rusia terinfeksi virus H5N8 ketika wabah melanda pada Desember lalu. Kini mereka sudah dalam kondisi baik.
"Situasi tidak berkembang lebih jauh," kata Popova.
Baca Juga: Soal Pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 12, Begini Penjelasannya, Segera Buat Akun
Ada berbagai subtipe virus flu burung dan hingga pengumuman Rusia hariini, strain H5N8 yang sangat menular dan mematikan bagi burung tersebut, belum pernah dilaporkan menyebar pada manusia.
Popova memuji publikasi 'penemuan ilmiah penting' ini dengan mengatakan waktu akan menunjukan apakah virus dapat bermutasi lebih lanjut.
"Penemuan mutasi ketika virus belum memiliki kemampuan untuk menularkan dari manusia ke manusia memberi kita semua, seluruh dunia, waktu untuk bersiap menghadapi kemungkinan mutasi dan bereaksi dengan cara yang memadai dan tepat waktu," paparnya.
Baca Juga: Kekayaan 45 Triliun Tak Ada Artinya, Remuk Redam Dicampakkan Kim Kardashian Kanye West Menghilang
Selama ini siapa saja bisa tertular virus flu burung dan babi, seperti subtipe flu burung H5N1 dan H7N9 dan subtipe flu babi seperti H1N1.
Menurut WHO, orang biasanya terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan atau lingkungan yang terkontaminasi dan tidak ada penularan yang berkelanjutan di antara manusia.
H5N1 pada manusia dapat menyebabkan penyakit parah dan memiliki angka kematian 60 persen.