Awal Pekan, Kurs Rupiah Diperkirakan Menguat Walaupun Dibayangi Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

- 22 Februari 2021, 10:25 WIB
Ilustrasi Uang
Ilustrasi Uang /PIXABAY

GALAMEDIA - Nilai tukar (kurs) rupiah ditransaksi antarbank Jakarta pada awal pekan ini diperkirakan menguat namun dibayangi kenaikan imbal hasil obligasi AS.

Pada pukul 9.44 WIB rupiah melemah 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.095 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.065 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, 22 Februari 2021, mengatakan, pagi ini terlihat minat pasar terhadap aset berisiko meninggi. Indeks saham Asia menguat dan nilai tukar regional juga terlihat menguat terhadap dolar AS.

Baca Juga: Sambut Piala Menpora, Bhayangkara Solo Mulai Latihan Rabu Pekan Depan, Para Pemain pun Semringah

"Ekspektasi pemulihan ekonomi global mendorong penguatan sentimen tersebut. Selain itu sentimen positif juga datang dari ekspektasi perilisan stimulus besar pemerintah AS dan penurunan kasus baru COVID-19 di dunia," ujar Ariston.

Ariston menuturkan rupiah juga bisa menguat pagi ini terhadap dolar AS karena sentimen tersebut. Di dalam negeri, lanjutnya, penurunan kasus baru COVID-19 dan kemajuan program vaksinasi juga mendukung penguatan rupiah.

Baca Juga: Kenalan sama Gracie Abrams, Yuk? Doi Memiliki Pengikut 426 ribu

Di sisi lain pasar akan mewaspadai kenaikan tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor jangka panjang hari ini.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x