China Bantah Lakukan Genosida Muslim Uyghur: Itu Tuduhan yang Menghasut

- 23 Februari 2021, 09:04 WIB
Menlu China Wang Yi memberi bantahan soal genosida muslim Uyghur di Lanting Forum pada PBB, Beijing, China, 22 Februari 2021.
Menlu China Wang Yi memberi bantahan soal genosida muslim Uyghur di Lanting Forum pada PBB, Beijing, China, 22 Februari 2021. /Reuters/Shubing Wang


GALAMEDIA – Setelah sebelumnya ditantang oleh Inggris di PBB untuk membuktikan bahwa China tidak menutup akses ke Xinjiang, Beijing kembali membantah genosida terhadap muslim Uyghur.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi memberikan bantahan secara tegas kepada Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin, 22 Februari 2021.

Wang tetap bersikukuh mengatakan tindakan pemerintah China hanyalah mengambil kebijakan kontra-terorisme sesuai hukum.

Kondisi muslim Uyghur di Provinsi Xinjiang saat ini dianggapnya sedang menikmati stabilitas sosial dan pembangunan yang sehat.

Baca Juga: Lowongan Kerja, Telkom Indonesia Membuka Program Rekrutmen 2021

Dia mengklaim, setelah pelaksanaan pendidikan ulang dan pelatihan keterampilan selama empat tahun, kasus terorisme hilang.

Menlu Wang mengatakan, terdapat 24.000 masjid di Xinjiang yang masih dinikmati oleh semua kelompok etnis, termasuk muslim Uyghur.

Dirinya menjadikan keberadaan masjid tersebut sebagai alasan untuk membantah adanya genosida yang dilakukan China.

“Fakta dasar ini menunjukan bahwa tidak pernah ada yang disebut genosida, kerja paksa, atau penindasan agama di Xinjiang,” ujar Wang.

Tuduhan yang selama ini ditujukan kepada China oleh banyak negara soal muslim Uyghur dianggap hasutan belaka.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Tanggapi Pernyataan HNW ke Jokowi: Sekedar Mencari Kambing Hitam

“Tuduhan yang menghasut seperti itu dibuat karena ketidaktahuan dan prasangka,” tutur Wang.

Pemerintahan Biden sejauh ini masih bersuara sama dengan bekas pemerintahan Trump, yakni China melakukan genosida terhadap muslim Uyghur di Xinjiang.

Kemudian sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab telah menantang China untuk mau berkata jujur di hadapan PBB karena selama ini menutup akses menuju Xinjiang.

“Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, atau ahli pencari fakta independen lainnya, harus dan saya ulangi harus diberikan akses yang mendesak dan tidak terkekang ke Xinjiang,” kata Dominic, 21 Februari 2021.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menyebutkan bahwa China telah melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap kaum muslim Uyghur dan menyinggung masalah kebebasan Hongkong.

Baca Juga: Buzzer Serang SBY Lewat Meme, Rocky Gerung: Ini Perang Antar Lurah, Kakak Pembina Hadir

Lalu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengharapkan agar pemerintah China bersikap transparan dan terbuka soal penindasan terhadap muslim Uyghur pada 22 Februari 2021.

Selanjutnya, Menlu Wang mengundang pengawas dari tim investigasi PBB untuk datang ke Xinjiang, namun tidak memberikan jadwal.

Wang menganggap China selalu membuka pintu bagi pihak luar untuk mempelajari fakta dan kebenaran yang terjadi di lapangan.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x