Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Menguat Seiring Turunnya Imbal Hasil Obligasi AS

- 24 Februari 2021, 10:57 WIB
Ilustrasi uang rupiah.
Ilustrasi uang rupiah. /Freepik

GALAMEDIA - Nilai tukar (kurs) rupiah diprediksi menguat seiring turunnya imbal hasil obligasi AS.

Rabu pagi, 24 Fenruari 2021, pukul 9.45 WIB, rupiah menguat 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.085 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.093 per dolar AS.

"Rupiah berpotensi menguat lagi hari ini terhadap dolar AS seiring dengan terkoreksinya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.

Baca Juga: Informasi Lengkap Kartu Prakerja Gelombang 12, Cara Daftar hingga Syarat Daftar

Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell semalam bahwa target inflasi masih jauh, telah menurunkan kekhawatiran pasar terhadap potensi kenaikan inflasi di AS yang mendorong penguatan imbal hasil obligasi.

Rencana stimulus fiskal besar AS yang akan dirilis di pertengahan Maret, lanjut Ariston, juga membantu penguatan nilai tukar terhadap dolar AS.

"Selain itu, tren penurunan kasus baru Covid-19 dan kemajuan program vaksinasi di dunia maupun di Indonesia, juga meningkatkan optimisme pasar," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.120 per dolar AS.

Baca Juga: Intip Potret Menggemaskan Fara Simatupang Pemeran Reyna di Sinetron Ikatan Cinta. Cantiknya Seperti Bidadari

Pada Selasa (20/2) lalu, rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.093 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.118 per dolar AS. *** (antara)

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x