Indonesia harus Tembus di 10 Besar Olimpiade 2032, Menpora: Target Harus Realistis

- 1 Maret 2021, 13:02 WIB
Ilustrasi - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari memaparkan rencana Indonesia untuk bidding tuan rumah Olimpiade 2032 dalam pertemuan virtual bersama Komisi Future Host IOC, di Jakarta, Rabu (3/2/2021
Ilustrasi - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari memaparkan rencana Indonesia untuk bidding tuan rumah Olimpiade 2032 dalam pertemuan virtual bersama Komisi Future Host IOC, di Jakarta, Rabu (3/2/2021 /ANTARA/HO-KOI)/

GALAMEDIA - Indonesia harus tembus peringkat 10 besar pada Olimpiade 2032. Target tersebut disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali saat membuka Rapat Anggota 2021 Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin 1 Maret 2021.

Target tembus 10 besar tersebut dijelaskan Zainudin, seandainya Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Demi mewujudkan ambisi tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah melakukan beberapa kali diskusi dengan berbagai stakeholder, akademisi hingga praktisi olahraga untuk melahirkan satu Grand Design Keolahragaan Nasional.

Baca Juga: Jhoni Allen: AHY Berada di Puncak Gunung Tanpa Pernah Mendaki, yang Turun Gunung Ya Bapaknya

Zainudin mengatakan target yang dicanangkannya itu cukup realistis mengingat masih ada waktu 11 tahun lagi untuk mempersiapkan para atlet menuju pesta olahraga terakbar sejagad itu.

“Apabila kita menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 dan menang bidding, kita akan berusaha sukses, baik secara penyelenggaraan maupun prestasi. Tentu target harus realistis maka sementara kami mencanangkan dalam posisi 10 besar,” ujar Zainudin.

“Target ini juga berdasarkan pada catatan-catatan yang sudah pernah kita lihat dari keikutsertaan kita dari Olimpiade 1952,” kata dia melengkapi.

Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Elektabilitas 7 Tokoh Ini Kian Meningkat, Refly Harun: Bisa Jadi Seperti Kuda Liar

Grand design tersebut bertujuan membenahi sistem pembinaan olahraga prestasi yang dinilai belum sistematis, berjenjang dan berkelanjutan. Demikian juga dengan manajemen kompetisi dan tenaga keolahragaan yang masih belum memenuhi kualitas dan kuantitas.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x