Dari hal tersebut, koalisi istana akan timbul masalah besar terkait sosok siapa yang harus mereka dukung.
Menurut Refly, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Puan Maharani merupakan sosok yang gadang-gadang akan mendapatkan penuh dari koalisi istana.
"Kalau Jokowi selesai, masalahnya siapa yang akan dijagokan koalisi istana," ujarnya.
"Jadi, kita bisa sebut calon-calon dari koalisi istana tersebut ialah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Puan Maharani," lanjutnya.
"Kalau yang dijagokan itu Prabowo-Puan Maharani atau Prabowo-Ganjar ataupun sebaliknya, maka Nasdem tidak akan dapat apa-apa. Tentu yang akan memetik keuntungan adalah Gerindra dan PDIP," ungkapnya.
Baca Juga: Pengembangan Pendeteksi Tsunami Ina-TEWS, Hanya 5 Detik Setelah Gempa, Tsunami Bisa Diketahui
Selain karena Surya Paloh, hal ini merupakan salah satu penyebab utama partai Nasdem akan mendukung Anies Baswedan.
"Maka dari itu, Nasdem harus keluar dari koalisi istana dan mendukung Anies Baswedan. Tapi orang akan merasa aneh dengan hal itu karena Nasdem sendiri sering menggebuk Anies," ujarnya.
"Politik ini akan selalu cair. Sekarang banyak kader Nasdem yang tidak suka dengan Anies. Akan tetapi, jika Surya Paloh memutuskan untuk mengusulkan Anies sebagai capres. Maka polemik itu akan selesai," lanjutnya.
Refly pun mengungkapkan elektabilitas Anies akan semakin tinggi jika dirinya dipasangkan dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.