PSI Ikhlas Di-bully Asal Banjir Jakarta Kelar, Budayawan: Enggak Bener Nyalahin Gubernur, Bencana Alam ini

- 1 Maret 2021, 21:49 WIB
Politisi PSI, Faldo Maldini.
Politisi PSI, Faldo Maldini. /Twitter.com/@FaldoMaldini


GALAMEDIA - Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) Faldo Maldini menyebutkan partainya ikhlas dirundung karena mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dia berujar, yang terpenting masalah banjir di Jakarta segera teratasi.

"Kami di PSI ikhlas kok di-bully, dihina, asalkan masalah di DKI ini khususnya masalah banjir itu kelar, yang penting bagaimana yang terbaik bagi masyarakat DKI Jakarta," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 1 Maret 2021.

Faldo mengklaim, PSI tak mempersoalkan serangan dari pihak-pihak lain karena mengkritisi Anies soal banjir.

Menurut dia, partai yang didominasi anak muda itu juga tak membenci Anies Baswedan.

Baca Juga: MENGEJUTKAN, Produksi Padi di DKI Jakarta Melonjak Hingga 35,26 Persen

PSI menganggap Anies gagal mengatasi banjir Jakarta. Sebab, banjir kembali datang di awal tahun ini.

Serapan anggaran Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI juga rendah mengingat pembangunan sumur resapan masih jauh dari target.

“Saya kira ini adalah instrumen paling basic, ketika ada duit, kagak dipakai, berarti kan pemerintahnya tidak bekerja," ucap dia.

Sebelumnya, Fraksi PSI DPRD DKI menyatakan akan menggunakan hak interpelasi untuk mempertanyakan program penanggulangan banjir Jakarta yang dilaksanakan Anies Baswedan.

Fraksi PSI menilai Anies tidak serius menanggulangi banjir di DKI.

Baca Juga: Ungkap Alasan PSI Terus Recoki Anies Baswedan, Komisaris Ancol Malah Kasih Petunjuk Buat Dikritik

Terkait banjir Jakarta, Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengungkapkan bahwa sejak tahun 1640 Masehi Jakarta sudah menjadi langganan banjir. Musabab banjir itu antara lain karena banyak kali-kali yang ditutup oleh Belanda.

“Karena penutupan itu, resapan airnya jadi enggak ada, jalan air enggak ada, resapan air enggak ada. Apalagi banyak orang yang tinggal di bantaran kali, dia kebanjiran dia malah nyalahin Anies,” kata Ridwan Saidi.

Menurutnya, tak etis apabila masyarakat menyerang gubernur karena persoalan banjir. Sebab, sebelum Anies Baswedan memimpin Jakarta, kota ini juga sudah pernah mengalami curah hujan yang lebih tinggi.

“Ada pernah tiga hari tiga malam, saya lupa tahunnya, tapi di zaman orde lama, rawa-rawa masih utuh, enggak kayak begini keadannya. Tiga hari berturut-turut curah hujannya tinggi, enggak kayak begini Jakarta waktu masih banyak rawa-rawa. Orde baru nutupin rawa, ada 166 rawa ditutup sama zaman orde baru,” ujarnya.

Baca Juga: PPnBM 0 Persen Resmi Berlaku, Toyota Hari Ini Turunkan Harga Avanza, Simak Harganya Berikut Ini

Menurutnya, apabila masyarakat tak ingin kebanjiran, jangan tinggal di dekat sumber air.

“Kalau tinggal di dekat sumber air ya berat lah,” ujarnya.

“Nggak bener nyalahin gubernur, kaga ada urusannya, murni bencana alam ini,” tambah dia.

Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat agar tak lagi membuang sampah di kali karena nantinya akan jadi berdampak pada lingkungan.

Baca Juga: Beberkan Alasannya, Menkeu Sri Mulyani, 'Kalau Mau Beli Mobil, Sekarang Aja'

“Kita udah bosen lah ngomong beginian (soal sampah), pokoknya ini masalah bersama mari kita atasi bersama dengan kesadaran bersama. Jangan saling menyalahkan, tapi kalau kedoyananya (menyalahkan) begitu mau diapain,” tuturnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x