Aung San Suu Kyi Kembali Muncul, Jalani Sidang Pertamanya Pasca Kudeta Militer Myanmar

- 2 Maret 2021, 05:15 WIB
Pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi saat penganugerahan penghargaan Nobel di Balai Kota Oslo, 16 Juni 2012.
Pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi saat penganugerahan penghargaan Nobel di Balai Kota Oslo, 16 Juni 2012. /Reuters/Cathal McNaughton/REUTERS

Sebagai informasi tambahan, A May adalah istilih kesayangan yang berarti ibu.

Dalam persidangan tersebut, beberapa tuduhan dilayangkan kepada Suu Kyi.

Tuduhan pertama yakni diduga mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal, kemudian yang kedua, dakwaan berupa pelanggaran protokol penanganan Covid-19.

Dakwaan tersebut berada di bawah undang-undang telekomunikasi, yang mengatakan bahwa, penggunaan peralatan tersebut harus mempunyai ijin terlebih dahulu.

Tidak hanya itu, dilansir Reuters, menurut Min Min Soe selaku pengacara Suu Kyi pada Senin, 1 Maret 2021, dakwaan kembali ditambahkan pada Suu Kyi.

Baca Juga: Ungkap Alasan PSI Terus Recoki Anies Baswedan, Komisaris Ancol Malah Kasih Petunjuk Buat Dikritik

Dakwaan selanjutnya berada di bawah hukum pidana era kolonial, yang menuduhnya melakukan pelanggaran publikasi informasi, sehingga menyebabkan ketakutan, bahaya atau mengganggu ketenangan publik.

Pada saat itu Myanmar berada dalam puncak kekacauan, unjuk rasa dari masyarakat kembali terjadi bersama dengan persidangan Su Kyi.

Ketika Suu Kyi muncul dalam video persidangan, polisi kota Yangon mengharuskan memakai granat kejut dan gas air mata, untuk membubarkan para pengunjuk rasa tersebut.

Belum diketahui apakah ada korban dari aksi unjuk rasa tersebut.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x