Virus Corona yang Dikabarkan Lebih Cepat Menyebar dan Mematikan Sudah Ada di Indonesia

- 2 Maret 2021, 17:02 WIB
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio. /Tangkapan layar YouTube./

GALAMEDIA - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio mengungkapkan mutasi virus corona (Covid-19) atau SARS-CoV-2 B117 sudah ditemukan di Indonesia beberapa pekan lalu.

Pemerintah menyebutkan mulai mendeteksi mutasi virus corona asal Inggris itu sejak Senin, 1 Maret 2021 malam.

Disebutkan, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bersama Kemenristek/BRIN dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan telah bekerjasama sejak tahun lalu untuk menemukan strain baru virus corona yang dikabarkan lebih cepat menyebar dan mematikan itu.

"Kasusnya sebenarnya kasus impor yang datang di Indonesia, dan datangnya bukan tadi malam. Datangnya beberapa minggu yang lalu. Karena berbagai prosedur baru terdeteksi ada dua kasus," ungkap Amin saat mengikuti acara diskusi secara daring, Selasa, 2 Maret 2021.

Baca Juga: Tayang Esok Hari! Inilah Keunggulan Drama Korea 'Mouse' dengan Rating 19+ di Episode Perdananya

Meski begitu, ia menyatakan penemuan itu tak lantas hanya menjadi kabar buruk bagi Indonesia.

Soalnya sejauh ini beberapa negara lain sangsi perihal mutasi virus SARS-CoV-2 B117 yang tak kunjung diumumkan terjadi di Indonesia.

Amin pun mengimbau dengan temuan itu, maka seluruh pihak terkait harus terus mengembangkan penelitian virus dengan metode Whole Genome Sequence (WGS).

Sebab, mutasi virus tersebut mampu mengubah struktur molekulnya sehingga mampu menyebabkan diagnostik covid-19 lewat tes usap kurang sensitif.

Baca Juga: Tiba-tiba Jebolan Indonesian Idol Firman Siagian Kunjungi Kantor Kemenkumham Jabar, Ada Apa Ya?

"Mutasi itu bisa bisa berubah struktur molekulnya, sehingga mungkin menyebabkan diagnostik atau PCR itu kurang sensitif, karena yang dicari gen tertentu. Nah, kalau gen-nya berubah karena mutasi maka kit yang tersedia sekarang itu belum mengenal," bebernya.

Amin pun mengaku hingga kini pihaknya terus berupaya menemukan varian corona baru dari berbagai negara termasuk Inggris, Afrika Selatan, hingga Brazil.

"Kami, Kemenristek, dan Litbangkes Kemenkes sudah membentuk satu tim untuk memperkuat dan mencari varian yang baru, tidak hanya yang dari Inggris itu," kata Amin.

Baca Juga: Kejatuhan AHY Tinggal Tunggu Waktu? Andi Arief Kaget, Beredar Percakapannya Desak Ibas Gelar KLB Demokrat

Pemerintah resmi mengumumkan telah ditemukannya dua kasus mutasi virus SARS-CoV-2 B117 di Indonesia. Mutasi virus itu diketahui pertama kali ditemukan di Inggris dan kini telah menyebar di lebih dari 33 negara.

Temuan itu pun menjadi catatan baru di tengah momen genap setahun pandemi virus corona menjangkit Indonesia.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengaku temuan itu bari dilaporkan Senin, 1 Maret malam.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x