Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Kena OTT, Dewi Tanjung Tuding Kasus ini Sebagai Pesanan si Chaplin ke KPK

- 2 Maret 2021, 20:42 WIB
 Penyidik KPK menunjukan barang bukti kasus dugaan suap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, 28 Februari 2021.
Penyidik KPK menunjukan barang bukti kasus dugaan suap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, 28 Februari 2021. / /Pikiran Rakyat/Amir Faisol

Video yang memiliki durasi 1 menit 58 detik ini menampilkan wajah Danny Pomanto yang kemudian dirinya beralih pada sebuah percakapan yang erat kaitannya dengan insiden penangkapan Edhy Prabowo.

Baca Juga: KPK Ungkap Soal Keberadaan Harun Masiku Saat Ini

Selain itu, sosok yang bersuara itu menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Habib Rizieq Shihab.

"Makanya, kalau urusannya Edhy Prabowo ini, kalau Novel (Baswedan) yang tangkap, itu berarti JK (Jusuf Kalla). JK-Anies, tuh. Maksudnya kontrolnya di JK. Artinya begini, dia sudah menyerang Prabowo. Yang kedua, nanti seolah-olah Pak Jokowi yang suruh, Prabowo dan Jokowi baku tabrak. Ini kan politik," ujar sosok yang bersuara.

Tidak hanya sampai di situ, sosok yang bersuara itu menilai jika penangkapan Edhy Prabowo tersebut akan membuat hubungan Jokowi dengan Prabowo menjadi retak.

Menurutnya, momen keretakan itu akan menguntungkan JK dan Anies Baswedan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: Berjalan Lamban, Ahok Uring-uringan Soal Pertashop

"Kedua, Prabowo yang turun karena dianggap bahwa korupsi pale di sini, calon presiden to. Berarti Anies dan JK yang diuntungkan. Apalagi mengkhianati Jokowi. jadi yang paling untung ini JK. Chaplin yang untung. Jago memang mainnya. Tapi, kalau kita hafal apa yang dia mau main ini," pungkasnya. ***

SUMBER
https://twitter.com/DTanjung15/status/1366726014219345922

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x