Picu Penderitaan Psikologis Hebat, Jepang Tuntut China Hentikan Tes Usap Anal bagi Warga Negeri Sakura di Sana

- 3 Maret 2021, 09:00 WIB
/

GALAMEDIA - Jepang secara terbuka meminta China berhenti melakukan tes usap dubur untuk Covid-19 bagi warganya yang berada di Negeri Tirai Bambu.

Alasannya meski tak terasa sakit tapi prosedur tersebut memicu penderitaan psikologis. Demikian, kata juru bicara pemerintah hari ini.

Baca Juga: Isu Kudeta 4 Maret Menguat, Pendukung Trump Siapkan Comeback Ribuan Garda Nasional Barikade Capitol Hill

Kepala Sekretaris Kabinet, Katsunobu Kato mengatakan pihaknya belum menerima tanggapan bahwa Beijing akan mengubah prosedur pengujian.

Karena itu, Jepang akan terus meminta China untuk mengubah cara pengujian.

"Beberapa orang Jepang melapor ke kedutaan kami di China bahwa mereka menjalani tes usap dubur, yang menyebabkan rasa sakit psikologis hebat," kata Kato dalam konferensi pers.

Baca Juga: Soal Vaksin, Gibran Minta Pemerintah Pusat Prioritaskan Solo

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (3 Maret 2021) tidak diungkap berapa banyak warga Jepang yang mengalami derita psikologis tersebut.

Beberapa kota di China menggunakan sampel yang diambil dari anus untuk mendeteksi potensi infeksi Covid-19 setelah pemerintah meningkatkan skrining untuk memastikan tidak ada pembawa potensial virus corona baru yang terlewat.

Untuk mengumpulkan sampel uji melaui swab anus, alat khusus berlapis kain penyeka dimasukkan sekitar tiga hingga lima sentimeter ke dalam rektum dan diputar beberapa kali.

Baca Juga: PSI Berniat Rekrut 2 Bintang Ikatan Cinta dan YouTubers? Pemilih Pemula Jenuh Banyak Politikus Korupsi

Setelah dua kali putaran, alat berkain penyeka tadi dilepas sebelum ditempatkan dengan aman di dalam wadah sampel. Keseluruhan prosedur memakan waktu sekitar 10 detik.

Ibu kota China mulai menggunakan metode pendeteksian lewat “jalan belakang” selama pengujian massal setelah seorang bocah berusia sembilan tahun dinyatakan positif terkena virus pada Januari lalu.

Dalam hitungan hari di bulan Januari, lebih dari tiga juta penduduk di tiga distrik Beijing menjalani tes virus korona dalam upaya membendung penularan, kata pihak berwenang.

Baca Juga: Pesan Terakhir Rina Gunawan Bikin Merinding: Sehat itu Murah Jadi Mahal Ketika Sakit

Pekan lalu diplomat Amerika di China juga mengklaim dipaksa melakukan tes usap dubur untuk Covid-19.

Washington mengeluhkan prosedur yang dianggap 'tidak bermartabat' itu dan menegaskan kepada para staf yang bertugas di China untuk menolak mentah-mentah tes usap anal.

Beijing bergeming dengan mewajibkannya bagi siapa pun yang tiba dari luar negeri di beberapa bagian di China.

Baca Juga: Refly Harun Sebut Bisa Saja Pernyataan Jhoni Allen Benar, Begini Alasannya

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x