3 Maret 1924, Sejarah Runtuhnya Khilafah Islam Menjadi Republik Sekuler Turki

- 3 Maret 2021, 15:25 WIB
Khalifah Abdul Majid II (1922-1924 M), khalifah terakhir kaum muslim di dalam kekuasaan Khilafah. /Wikipedia
Khalifah Abdul Majid II (1922-1924 M), khalifah terakhir kaum muslim di dalam kekuasaan Khilafah. /Wikipedia /

Baca Juga: Dua TKW Asal Karawang Terpapar Virus Corona Varian Baru Setelah Pulang dari Saudi Arabia  

Muhammad Ali menyerang pemerintah pusat dan berhasil menguasai Palestina, Lebanon, dan Suriah serta mulai menyusup ke Anatolia, Turki.

Namun pembelotan tersebut diserang balik oleh pasukan yang dikirim Khalifah Mahmud II (1808-1839 M).

Saat masa Khalifah Abdul Majid I (1839-1861 M), tepatnya Juli 1840, Inggis, Rusia dan Jerman membentuk Quadrilateral Alliance (Aliansi Empat Negara) bersama Khilafah.

Aliansi itu dibentuk untuk menentang serangan Gubernur Mesir atas perintah Prancis yang menguasai Syam.

Akhirnya Muhammad Ali beserta pasukannya kembali ke Mesir dan mengembalikan Syam kepada Khalifah.

Di sisi lain, para misionaris masih terus bergerak hingga pada 1842 mendirikan asosiasi ilmiah yang diprogram langsung komite dari The American Mission.

Baca Juga: Kejutan untuk Pelatih Kiper Persib di Stadion GBLA, Selamat Ulang Tahun Coach

Lalu pada 1847 didirikan asosiasi serupa dengan nama berbeda yakni The Science and Arts Association yang dipimpin oleh Butrus al-Bustani dan Nasif al-Yaziji.

Kedua orang tersebut merupakan kaki tangan Inggris yang didukung oleh Kolonel Churchill dari Inggris dan Eli Smith serta Cornilos Van Dick dari Amerika.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x