Panglima TNI : TNI - Polri jadi Ujung Tombak dalam Pertarungan Melawan Musuh yang Tidak Terlihat

- 5 Maret 2021, 15:22 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. memberikan pengarahan kepada Prajurit dan Anggota Polri di Mapolda Kepri, Jumat 5 Maret 2021.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. memberikan pengarahan kepada Prajurit dan Anggota Polri di Mapolda Kepri, Jumat 5 Maret 2021. /Puspen TNI

GALAMEDIA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. memberikan pengarahan kepada Prajurit dan Anggota Polri di Mapolda Kepri, Jumat 5 Maret 2021.

Panglima TNI menyampaikan bahwa para Prajurit TNI dan Anggota Polri menjadi ujung tombak dalam pertarungan melawan musuh yang tidak terlihat. “Walaupun saat ini kita memiliki senjata baru, yaitu vaksin Covid-19, akan tetapi upaya pencegahan harus tetap diutamakan,” ujarnya.

“Vaksinasi Covid-19 bagi Prajurit TNI dan Anggota Polri yang dimulai dari 1 Maret,  para Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga dan Bhabinkamtibmas diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi setelah gelombang pertama diberikan kepada para tenaga kesehatan, termasuk tenaga kesehatan TNI-Polri,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Baca Juga: Bercerai dari Laudya Chyntia Bella, Engku Emran Dikabarkan Bertunangan dengan Noor Nabila

Menurut Hadi Tjahjanto, vaksin bukanlah obat dan sudah divaksin tidak berarti kebal 100% terhadap virus. “Sudah divaksin artinya tubuh kita sudah lebih kuat dalam menghadapi virus, bukan kebal virus. Senjata utama sesungguhnya adalah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan atau 3M,” ungkapnya.

“Mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. Sehingga 3M dan 3T akan terus digencarkan seiring dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat bersekala mikro di tingkat RT-RW,” ucapnya.

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa dengan pemahaman disiplin melaksanakan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dan 3T (Tracing, Testing, Treatment) terhadap kontak erat harus terus disosialisasikan dan diingatkan kepada masyarakat di wilayah masing-masing untuk menekan laju penularan.

Baca Juga: DPD Partai Demokrat Sumatera Utara Bentuk Tiga Tim untuk Bubarkan KLB yang Ingin Melengserkan Ketua Umum AHY

 “Ajak tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda di masyarakat untuk membangun pemahaman dan kedisiplinan tersebut,” tegasnya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x