KLB Demokrat di Sibolangit, Said Didu Sebut Partai Ini Sebagai Incaran Berikutnya: Demokrat pun Ingin Dilahap

- 5 Maret 2021, 20:54 WIB
Said Didu turut berkomentar soal KLB Partai Demokrat di Sumatera Utara.
Said Didu turut berkomentar soal KLB Partai Demokrat di Sumatera Utara. /Tangkapan layar YouTube ILC.



GALAMEDIA – Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat telah diselenggarakan di Hotel The Hill, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat 5 Maret 2021.

Menanggapi hal tersebut, mantan Staf Khusus (Stafsus) Menteri ESDM Muhammad Said Didu menilai jika penyelenggaraan KLB tersebut dapat membuat Partai Demokrat menjadi terpecah belah hingga menimbulkan
dualisme kepengurusan.

Oleh karena itu, Said memprediksikan jika kejadian tersebut akan terjadi di Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurutnya, Partai Demokrat dan PKS sama-sama bertindak sebagai partai oposisi.

Baca Juga: Terpilihnya Moeldoko di KLB Demokrat, Wasekjen Demokrat: Kudeta Memang Benar Adanya

“Partai besar seperti  @Pdemokrat pun ingin dilahap. Apakah giliran berikutnya akan incar @PKSejahtera?,” ujar Muhammad Said Didu yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @msaid_didu, 5 Maret 2021.

Cuitannya tersebut menuai banyak komentar dari warganet. Salah satunya adalah komentar dari pemilik akun Twitter @ARRI_UWO.

Pemilik akun tersebut menilai jika PKS tidak akan mungkin memiliki nasib yang sama seperti Partai Demokrat saat ini karena para kader PKS dikenal mengakar dan militan.

Sebelumnya,  Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Jumat 5 Maret 2021, akhirnya memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.

Keputusan ini pun sudah diketuk dalam sidang, namun masih menunggu persetujuan Moeldoko, yang langsung ditelepon panitia kongres.

Baca Juga: Ketahuan, 5 Ketua DPC Demokrat Sulsel Tidak Ikut Apel Siaga, Diduga Hadiri KLB di Sumut  

Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan tiga pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut, yaitu meminta kader untuk serius mendukungnya.

Salah satu dari tiga pertanyaan tersebut adalah perihal keseriusan para peserta KLB terkait dukungan mereka kepada Moeldoko.

Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung, Moeldoko pun akhirnya menerima jabatan tersebut.

Baca Juga: Moeldoko Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Demokrat, AHY: KLB Itu Melecehkan Partai

Penetapan Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat dapat menimbulkan dualisme kepengurusan di dalam tubuh Partai Demokrat, yakni kubu Moeldoko dan kubu  Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x