SBY Akui Malu dan Merasa Bersalah Pernah Percaya dan Beri Jabatan Moeldoko yang Kini 'Rebut' Partai Demokrat

- 5 Maret 2021, 22:33 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /YouTube Partai Demokrat

GALAMEDIA - Kekisruhan di tubuh Partai Demokrat semakin memanas menyusul gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) yang digagas oleh Jhoni Allen Cs dilaksanakan hari ini di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Suasana semakin memanas usai terpilihnya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

Betapa tidak, Moeldoko yang saat awal kemunculan isu pengambilalihan kepemimpinan yang digaungkan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kerap berkelit dan menyatakan tidak terlibat dalam upaya itu, kini terpilih dan menerima jadi Ketua Umum.

Pasca terpilihnya Moeldoko menjadi Ketua Umum versi KLB Deli Serdang hari ini, kader-kader Demokrat pro-AHY rupanya  tinggal diam.

Baca Juga: Bermain Lepas, Timnas U-22 Berhasil Kalahkan TIRA Persikabo 2=0

Sebelumnya, AHY sang Ketua Umum versi Kongres V juga telah menyampaikan sikap melalui konferensi pers yang digelar secara virtual pada Jumat, 5 Maret 2021 petang beberapa saat usai Moeldoko dinyatakan menjadi Ketua Umum.

 
https://youtu.be/4iSkpt9KDJA

Menyusul pernyataan AHY, kini Ketua Majelis Tinggi (KMT) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pernyataan resminya.

Terlebih dahulu SBY menyoroti soal keterlibatan Moeldoko yang terlibat dan mendongkel kepemimpinan AHY sebagai Ketua Umum dalam KLB yang digelar itu.

Selain itu, SBY juga menyoal karena Moeldoko adalah seorang pejabat negara aktif.
 

"KLB tersebut telah menobatkan KSP Moeldoko seorang pejabat pemerintahan aktif, berada di lingkar dalam kepresidenan, bukan kader Partai Demokrat alias pihak eksternal Partai, menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, mendongkel dan merebutnya dari Ketua Umum yang sah," kata SBY dalam keterangan resminya yang tayang di Kanal YouTube 'Susilo Bambang Yudhoyono' pada Jumat, 5 Maret 2021.

SBY dalam keterangan yang sama mengatakan ihwal desas desus soal kudeta yang diremehkan sebagian orang.

Bahkan, SBY menyebut bahwa tindakan yang dilakukan oleh Moeldoko tersebut adalah tindakan tidak terpuji dan tidak kesatria dan jauh dari nilai nilai moral.

"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai moral," ujar SBY.

Lebih jauh, SBY mengatakan bahwa tindakan itu hanya menimbulkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di TNI termasuk dirinya yang pernah memberi kepercayaan dan jabatan kepada Moeldoko.
 
Baca Juga: Moeldoko Rebut 'Kekuasaan', SBY: Benar-benar Tega dan Dengan Darah Dingin Melakukan Kudeta Ini

"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya (Moeldoko)," tegas SBY.

"Saya memohon ampun kehadiran Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," tandasnya.***

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x