GM FKPPI Jawa Barat Minta Musda di Kota Baru Parahyangan Ditunda

- 8 Maret 2021, 18:03 WIB
Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (GM FKPPI) Jawa Barat.
Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (GM FKPPI) Jawa Barat. /Rio Ryzki Batee/Galamedia/



GALAMEDIA - Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (GM FKPPI) Jawa Barat, Vera Hermawan meminta Musyawarah Daerah (Musda) di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, untuk ditunda.

Menurutnya Musda GM FKPPI tersebut, merupakan kegiatan yang in konstitusional atau tidak sesuai dengan aturan yang dimiliki FKPPI. Terlebih melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

"Karena jika GM FKPPI yang mengacu pada Ormas, maka sudah In Konstitusional, karena adanya pengingkaraan nota kesepakatan di lembah tidar, serta adanya kemunduran dalam Organisasi GM FKPPI," ungkapnya di Mako FKPPI Jabar, Jalan Banda, Kota Bandung, Senin, 8 Maret 2021.

Dikatakannya awal dari kekisruhan antara FKPPI dan GM FKPPI adalah pada Munas ke VIII tangal 28-30 November 2008 di Bogor.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Tanggapi Soal KLB Partai Demokrat: Praktik Buruk Bagi Demokrasi, Pelecehan Hukum!

Dimana pada Munas tersebut tercetus 4 organisasi pendukung FKPPI yaitu Generasi Muda FKPPI, Wanita FKPPI, Himpunan Pengusaha dan Wiraswasta FKPPi, dan Gerakan Mahasiswa dan Pelajar FKPPI.‎

"Jadi GM FKPPI tidak mendukung atas hasil penetapan Munas, dimana mereka tidak merubah AD-ARTnya untuk menjadi GM FKPPI sebagai organisasi pendukung FKPPI. Tapi mereka tetap menginginkan sebagai organisasi yang berdiri sendiri," tuturnya.

Lebih jauh, Vera menerangkan bahwa kisruh antara GM FKPPI dan FKPPI sebenarnya telah selesai. Hal tersebut,  berdasarkan nota kesepahaman yang telah disepakati oleh kedua belah pihak di Munas Bersama FKPPI dan GM FKPPI di Magelang, tahun 2015.

"Maka dalam pertemuan munas ini, menyatakan sikap bersama untuk melakukan peleburan organisasi diantara keduanya," ujarnya.

Dengan demikian, lanjutnya, GM FKPPI sebenarnya sudah tidak ada yang ada adalah Keluarga Besar FKPPI. Sehingga tidak ada lagi GM FKPPI dalam perspektif berdiri sendiri.

Baca Juga: PRMN Menyusun Modul Uji Kompetensi Wartawan untuk Perkuat Kualitas Jurnalisme

"Buku peleburan itu yang menjadi dasar kami, sehingga tidak adalagi GM dalam perspektif sendirian, karena semua telah melebur, bersatu, masuk dalam bingkainya yaitu FKPPI," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap kegiatan Musda GM FKPPI PD X Jabar di Kota Baru Parahyangan, untuk ditunda pelaksanaannya.

Pasalnya kegiatan tersebut akan berdampak pada kebingungan dari pimpinan-pimpinan cabang di Jawa Barat. Selain itu, Musda tersebut akan menimbulkan kisruh di setiap wilayah.

"Sehingga jika ini tidak ditunda, maka akan berdampak pada pengurus kami yang ada di cabang kabupaten kota. Bahkan tidak menutup kemungkinan, situasi itu akan berdampak terhadap ketidakkondusifan di wilayah masing-masing," terangnya.

Baca Juga: 10 Ucapan Isra Miraj yang Cocok Untuk Update Status Di Media Sosial

Ia juga meminta kepada Pembina FKPPI untuk segera turun tangan dalam penyelesaian polemik ini. Karena jika polemik ini tidak segera diselesaikan, maka akan berdampak buruk pada eksistensi FKPPI. ‎

"Saya berharap, pembina kami untuk segera melakukan mediasi, walau bagaimanapun kita pernah bersama-sama dalam sebuah organisasi. Oleh karenanya kalau ini tidak segera dimediasi nanti akan berdampak pada jalur hukum. Termasuk berdampak buruk pada keberadaan FKPPI kedepannya," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x