Klaim Jadi Sosok Paling Keras Tangani Covid-19, Mensos Risma: Mungkin Tak Ada yang Sekeras Saya

- 9 Maret 2021, 22:26 WIB
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini /Dok. Humas BNPB


GALAMEDIA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma mengklaim sebagai sosok yang paling keras dalam penanganan pandemi virus corona (Covid-19).

Hal itu dilakukannya saat dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Saat itu dirinya kerap melakukan razia protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di sejumlah lokasi yang menjadi tempat kumpul anak muda di Kota Pahlawan itu.

"Saat saya menjadi wali kota Surabaya, teman-teman Badan Nasional Penanggulangan Bencana hafal, saya paling keras menangani pandemi ini, mungkin tidak ada yang sekeras saya," kata Risma dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021 yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Selasa 9 Maret 2021.

Risma mengatakan dirinya sampai beradu mulut dengan para pemuda yang kedapatan tak mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Menkes Masuk Rumah Sakit Usai Divaksin, Jadi Pejabat Ketiga di Australia yang Jalani Pengobatan

Ia menyampaikan tentang risiko penularan Covid-19 yang tinggi di lingkungan keluarga ke para anak muda tersebut.

"Saya jelaskan, 'Nak, kamu masih muda, kamu kuat. Tapi kalau kamu kena dan pulang, kamu menularkan orang tuamu, kalau terjadi apa-apa kepada orang tuamu, kamu seperti apa? Langsung mereka 'iya, maaf bu maaf," ujarnya.

Tak hanya itu, Risma mengklaim dirinya juga berhasil menurunkan laju penularan virus corona secara drastis selama memimpin Surabaya.

Baca Juga: Polisi Akui Lakukan Pendekatan ke Kader Partai Demokrat, Polda Kalbar: Jaga Stabilitas Kamtibmas

Bahkan, kala itu Surabaya sempat dikategorikan menjadi zona hitam sebab tingkat penularan yang sangat tinggi.

Kota Surabaya pada 1 Juni 2020 lalu masuk kategori zona hitam penyebaran virus corona berdasarkan data Pemprov Jawa Timur.

Saat itu, kasus di Surabaya mencapai 2.633 orang, padahal di kabupaten/kota lain mayoritas masih ratusan kasus.

Politikus PDIP itu mengakui kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Surabaya itu memang tinggi saat itu.

Namun, kata Risma, kasus Covid-19 tinggi lantaran pihaknya menggencarkan tes cepat atau rapid test hingga tes swab massal secara gratis di berbagai titik.

Baca Juga: Jimly Asshiddiqie Bisa Membuat AHY Merasa Lega Hadapi Masalah Partai Demokrat

"Saya bisa membuktikan bahwa Surabaya turun drastis saat itu dari yang merah, hitam, kemudian berangsur-angsur, bahkan sempat jadi kuning waktu saya tinggal dan saya kembali ke Jakarta," katanya.

Risma meminta seluruh pihak bekerja sama mengendalikan pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan tak menunda mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Menurutnya, apabila vaksinasi tertunda, penyebaran virus semakin tak terkendali.

"Karena itu ada beberapa negara bahkan mereka menyampaikan kami akan hidup berdampingan dengan pandmei," ujarnya.

Baca Juga: Meghan Markle Bongkar Kebusukan Kerajaan Inggris, Begini Reaksi PM Inggris Boris Johnson

Salah satu pemimpin negara yang meminta warganya hidup berdampingan dengan virus corona adalah Presiden Joko Widodo pada Mei 2020 lalu.

Kalai itu, Jokowo mengajak masyarakat untuk hidup berdamai dengan virus yang telah menewaskan puluhan ribu orang di Indonesia saat ini.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x