GALAMEDIA – Terkait ancaman intel polisi kepada pengurus Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ahli hukum tata negara Refly Harun menyebut bahwa masalah ini merupakan ujian sekaligus sebuah jawaban dalam suatu pertanyaan.
“Apakah istana terlibat dalam gerakan pengambilalihan Partai Demokrat?,” ujar Refly Harun yang dikutip Galamedia dari kanal Youtube Refly Harun, 11 Maret 2021.
Oleh karena itu, Refly memberikan 2 opsi pilihan kepada Moeldoko yakni memilih mundur dari jabatannya sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) atau tetap berjuang memperebutkan Partai Demokrat dari AHY.
Baca Juga: Simak Hal Menarik Seputar Isra Miraj yang Diperingati Hari Ini, Kamis 11 Maret 2021
“Pernyataan ini sesuai dengan apa yang dikatakan Prof. Jimly kemarin,” ungkapnya.
Terkait pengakuan ketidakikutsertaan pihak istana terhadap masalah ini, Refly menyebut bahwa pihak istana terkesan seperti terlibat apabila pihak istana tidak segera menindak tegas Moeldoko.
Selain itu, Refly menyarankan kepada Partai Demokrat kubu AHY untuk membeberkan barang bukti terkait masalah ancaman dari intel polisi di daerah yang bersangkutan.
Oleh karena itu, Refly berharap agar pihak kepolisian dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, sebagai penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, dan fungsi sebagai penegak hukum.