Moeldoko Disebut Sowan ke Megawati: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Protes Keras, Andi Arief, 'Semua Ngerti Ini'

- 15 Maret 2021, 15:36 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. //Pikiran Rakyat/Syaiful Hakim


GALAMEDIA - Perebut Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Moeldoko disebut-sebut menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Tudingan tersebut langsung dibantah oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Senin, 15 Maret 2021.

"Pertemuan tersebut sama sekali tidak terjadi," tegasnya, Senin, 15 Maret 2021.

Secara khusus, Hasto menyoroti dan memprotes keras kabar yang diberitakan sebuah media massa tersebut berjudul 'Mantan Panglima Sowan ke Mega' edisi Senin, 15 Maret 2021.

Dalam pemberitaan tersebut, Moeldoko sowan ke Mega pada Rabu lalu. Moeldoko ditemani Jhoni Allen Marbun.

Baca Juga: Usulkan Bintang Emon dan Ahok, Rocky Gerung: Jadi Ahok Bertanding Lagi Sama Gibran di DKI Jakarta

Dalam pertemuan tersebut, dikabarkan Megawati lebih banyak diam mendengarkan ucapan Moeldoko.

Hasto menyatakan, pemberitaan terkait pertemuan tersebut tidak berdasar.

"Apa yang diberitakan, telah melanggar prinsip dan etika jurnalistik," ujarnya.

Atas pemberitaan tersebut, PDI Perjuangan pun menyatakan protes keras.

Hasto menegaskan, sejak awal seluruh kader PDI Perjuangan diajarkan untuk tidak pernah melakukan intervensi terhadap urusan rumah tangga partai politik lain.

Terlebih PDI Perjuangan memiliki pengalaman panjang bagaimana kedaulatan Partai diintervensi kekuasaan Orde Baru.

Baca Juga: Link Streaming dan Sinopsis Ikatan Cinta 15 Maret 2021: Terkuak Semua Kejahatan Elsa, Aldebaran Sangat Murka!

"Ibu Ketua Umum Partai juga memiliki pengalaman bagaimana dikhianati, namun pada saat bersamaan kami lebih memilih langkah konsolidasi, menyatu dengan rakyat, dan membangun keyakinan, Satyam Eva Jayate bahwa kebenaran akan menang," tegasnya.

Keyakinan Satyam Eva Jayate itulah, lanjut Hasto, telah mendorong Partai terus menempuh jalan ideologi, jalan kerakyatan, jalan kebenaran yang bertumpu pada Pancasila, UUD 1945, dan terus menggali pemikiran Bung Karno bagi bangsa dan negara Indonesia.

"Bahkan terhadap Pak Harto yang sangat otoriter, dan korban yang begitu banyak di kalangan rakyat tidak berdosa, Partai pun memilih jalur hukum ketika kongres Partai diintervensi kekuasaan dan kantor Partai diserang," ungkapnya.

Baca Juga: Diposting di Instagram, Heboh Dokter Bedah Bercanda dengan Organ Pasien di Ruang Operasi

Begitupun ketika ada yang membangun kesan terzolimi dengan motif popularitas, Hasto mengingatkan bahwa seluruh anggota dan kader PDIP selalu bertahan pada keyakinan bahwa siapa yang menebar angin akan menuai badai.

"Politik itu pengabdian, berkeadaban, dan membangun masa depan. Mereka yang mendapatkan kekuasaan politik dengan tidak benar, akan mendapatkan karma politik. Itulah keyakinan dan ajaran leluhur," tuntas Hasto.

Kabar pertemuan Mega dan Moeldoko juga sebelumnya disoroti Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief. Ia menilai, langkah Moeldoko sowan ke Megawati merupakan upaya adu domba.

"Semua ngerti ini mau adu domba SBY dan Ibu Mega, mau adu domba Pak Jokowi dan Ibu Mega," kata dia lewat akun Twitter AndiArief_ID.

Baca Juga: Amien Rais Tuding Ada Skenario Jokowi 3 Periode, Tjahjo Kumolo: Jangan Jumpalitan Politik Sendiri

Andi Arief menilai jika Megawati memiliki sikap keras terhadap siapa pun yang melakukan upaya ambil alih partai.

“Padahal kita tahu Ibu Mega punya sikap keras bagi yang mengkudeta partai,” cetusnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x