Pemerintah Keluarkan Peringatan, Harga Daging Sapi Terancam Mengalami Lonjakan Signifikan

- 15 Maret 2021, 18:06 WIB
Ilustrasi daging sapi di pasar tradisional.
Ilustrasi daging sapi di pasar tradisional. /SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO


GALAMEDIA - Pemerintah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat bahwa harga komoditas daging sapi bakal mengalami lonjakan harga seiring menjelang Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri pada April hingga Mei 2021.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada acara press briefing secara daring, Senin, 15 Maret 2021.

Disebutkan, kenaikan harga daging sapi merupakan imbas dari kebakaran hutan yang terjadi pada 2019 silam di Australia.

Kondisi itu menyebabkan struktur ekspor dan stok daging sapi Australia terkendala.

Hal ini kemudian berdampak langsung pada harga daging impor Australia yang merupakan sumber utama pasokan daging sapi ke Indonesia.

Baca Juga: Isu Jabatan Presiden 3 Periode, Wakil Ketua MPR: Tidak Perlu Saling Curiga

Ia menyebut harga sapi dari Australia yang biasanya dibanderol senilai AU$2,3-AU$2,8 per kilogram (kg), kini naik menjadi AU$5 per kg.

"Saya ingin utarakan kalau harga ini (daging sapi) akan naik tapi mudah-mudahan dengan persiapan yang sekarang dikerjakan Kemendag kenaikan itu bisa lebih dijangkau karena memang situasi dunia tidak menentu," katanya.

Sehubungan hal itu, pihaknya tengah berupaya meminimalisir terjadinya lonjakan harga.

Pertama, mendatangkan daging impor dari negara alternatif, yaitu mengimpor 20 ribu ton daging sapi dari Brasil oleh PT Berdikari.

Baca Juga: Pemkab Sumedang Targetkan Rp 10 Miliar Dari Retribusi Parkir Berlangganan

Kedua, mensubstitusi daging sapi dengan daging kerbau. Ia mengklaim telah diputuskan bahwa penugasan impor daging kerbau dari India sebanyak 80 ribu ton oleh Perum Bulog.

Ketiga, memindahkan atau mendistribusikan stok daging nasional dari daerah surplus ke daerah dengan permintaan daging tinggi kala puasa dan lebaran seperti DKI Jakarta dan Banda Aceh.

"Jadi ini yang akan segera dikerjakan, berusaha memindahkan sapi dari Kalimantan dan Jawa Timur demi memastikan harga selama bulan puasa dan lebaran bisa terjaga di level stabil," jelasnya.

Baca Juga: Dengan Pegang UU Ini, Ketum LDP Kumham: Semakin Mudah Menilai KLB Deli Serdang Sah atau Tidak

Selain daging sapi, ia juga menyebut ada kemungkinan harga kacang kedelai naik, perkiraannya antara 2 persen-3 persen dari harga normal.

"Kedelai, kalau boleh utarakan meski harga naik Maret, kalau ada kenaikan itu naik tipis antara 2 persen-3 persen. Dua persen itu stabil, jadi kalau ada kenaikan 1 persen dari nilai stabil," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x