GALAMEDIA – Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang telah menimbulkan aksi saling serang tudingan tajam yang kerap dilontarkan kedua belah pihak yakni Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kubu Moeldoko.
Salah satu tudingan tersebut adalah tudingan politik dinasti yang kerap dijadikan salah satu senjata utama kubu Moeldoko untuk menyerang kubu AHY.
Kemudian Eks Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman pun mencoba menguak misteri politik dinasti yang kerap terjadi di Indonesia.
Dilansir Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @msi_sohibuliman, 15 Maret 2021, sekalipun suatu kekuasaan didapat secara demokratis tetapi kekuasaan tersebut selalu mengundang "semut" dengan beragam karakternya dari karakter yang baik hingga karakter “penjilat”.
Baca Juga: Dipimpin Ibas, 53 Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI Ikrar Sumpah Setia kepada AHY
Di situlah secara perlahan suasana feodal tumbuh. Hal ini tentu membuat penguasa demokratis mulai tergoda untuk menikmati feodalisme.
Oleh karena itu, sang demokrat tulen itu tidak akan pernah ada. Dia sejatinya berjalin-kelindan dengan feodalisme dengan beragam gradasinya.
Dari yang tak terasa sampai dengan yang mencolok mata. Apalagi dalam masyarakat yang kuat sistem patron-kliennya seperti Indonesia. Jadi, tak heran apabila terdapat pejuang demokrasi yang justru menikmati feodalisme di Indonesia.
Semakin lama berada di dalam kekuasaan maka semakin besar godaan untuk menikmati feodalisme.