Network
GALAMEDIA – Belakangan ini jagad media sosial tengah heboh dengan kemunculan sosok guru asal Kabupaten Sukabumi bernama Eko Purtjahjanto yang berani mengkritik pemerintah. Namun kritik tersebut dibalas dengan persekusi oleh aparat desa.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menelepon langsung guru yang akrab disapa Pak Eko itu. Dalam sambungan telepon ia memberikan dukungan sekaligus saran kepada pemerintah yang merasa tersinggung dengan kritik Pak Eko.
“Kalau ada jalan rusak tinggal dijelaskan itu kewenangan siapa, apakah PUPR, Pemprov, Pemkab atau pemerintahan desa. Kalau jalan desa tinggal jelaskan saja rusaknya belum teranggarkan karena 2020-2021 terfokuskan pada penanganan covid. Tidak usah ada kemarahan yang semakin jauh dari peran dan fungsi aparat untuk melayani warganya,” ujar Dedi Mulyadi, Senin 15 Maret 2021.
Baca Juga: Jokowi Akhirnya Buka Suara Soal Presiden 3 Periode: Saya Tidak Ada Niat dan Berminat
Menurut pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi itu, kritik Pak Eko belum seberapa dibanding yang lain. Sebab beberapa waktu ke belakangan banyak juga masyarakat yang mengkritik jalan rusak dengan mengekspresikannya sebagai toilet, kolam pemancingan hingga ditanami pohon pisang.
“Itulah ekspresi masyarakat yang ingin dapat infrastruktur yang baik. Sebenarnya hal biasa jalan jelek kemudian diposting. Bukan hal yang aneh. Biasa kan itu otokritik pengguna jalan yang bayar pajak kepada penyelenggara negara,” ucapnya.
Sebagai Anggota DPR RI, Dedi pun tak terima jika kritik tersebut dibalas dengan makian. “Itu kan keluhan warga yang harus ditanggapi, dijelaskan, ditindaklanjuti berdasarkan kemampuan anggaran,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPR ini.
Di penghujung obrolan Dedi memberikan hadiah kepada Pak Eko. Hadiah tersebut diharapkan bisa menunjang pekerjaan Pak Eko sebagai pahlawan pendidikan yang sudah puluhan tahun terus mengabdi untuk mencerdaskan warga.
