Kecam Moeldoko Soal Partai Demokrat, Gatot Nurmantyo: Tidak Mencerminkan Kehormatan Seorang Prajurit

- 16 Maret 2021, 06:04 WIB
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo.
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo. /



GALAMEDIA - Mantan prajurit sekaligus Panglima TNI Gatot Nurmantyo, mengecam tindakan Moeldoko yang juga salah seorang mantan prajurit sekaligus Panglima TNI, atas tindakan pengambilalihan partai Demokrat.

Menurutnya, hal itu telah melampaui batas.

"Sangat penting untuk menjaga moral bagi prajurit, baik dalam situasi perang maupun damai," ujar Gatot pada unggahan video di saluran Youtube Bang Arif pada Senin, 15 Maret 2021.

Kemudian Gatot menyoroti Moeldoko yang dianggapnya telah melanggar moral dan etika prajurit TNI.

"Ada mantan prajurit yang kebetulan mantan panglima TNI, yang mendapat sorotan baik dari dalam maupun dari luar negeri atas tindakannya yang dianggap melanggar moral dan etika," ujar Gatot.

Gatot menggaris bawahi pernyataannya bukan untuk ikut campur ke dalam politik partai Demokrat, akan tetapi hanya untuk menjaga moral dan kerhormatan seorang prajurit TNI.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta dan Sekitarnya 16 Maret 2021: Berpotensi Hujan dan Angin Kencang Disertai Petir

"Dengan niat untuk tetap menjaga moral dan kehormatan prajurit TNI, saya sungguh ingin membuat garis batas yang tegas dalam hal ini," tegas Gatot.

Pada awalnya Gatot Nurmantyo mencoba untuk berpikir positif, dan mengira bahwa Moeldoko tidak akan mengambil tindakan pengambilalihan Ketua Umum Partai Demokrat.

Kemudian pada saat kejadian pun Gatot Nurmantyo mengaku hampir tidak percaya atas tindakan yang diambil oleh Moeldoko.

"Sebenarnya hanya karena hampir saya tidak percaya bahwa akan kejadian seperti itu, dan beliau mau," ungkapnya.

Hal tersebut disebabkan karena Gatot menganggap Moeldoko adalah salah satu orang yang memegang teguh moralitas, sebagai pasukan TNI, terlebih dirinya juga merupakan senior Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 16 Maret 2021: Elsa Tak Karuan, Bukti Kejahatannya Terbongkar

"Dengan seluruh atribut yang melekat pada beliau, hingga benar-benar saat mantan panglima tersebut menerima sebagai ketum di KLB, sangat susah bagi saya untuk menduga bahwa yang bersangkutan akan melakukan tindakan tersebut," ujar Gatot.

Gatot menanggapi hal tersebut, bukan bermaksud untuk mencampuri politik di dalam kekisruhan partai demokrat. Akan tetapi dirinya menanggapi hal tersebut dari sisi moralitas sebagai pribadi TNI.

"Apa yang beliau lakukan sama sekali tidak mencerminkan kualitas, etika, moral, dan kehormatan yang dimiliki seorang prajurit," tegas Gatot.

"Apa yang dilakukan bukan representasi dari kualitas etika, moral, dan kehormatan prajurit TNI. Ingat itu!," tambahnya.

Hal tersebut penting disampaikan oleh Gatot. karena apabila tidak, etika, moral dan kehormatan prajurit TNI, akan hancur disebabkan kesalahan personal yang disebabkan tindakan Moeldoko.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 16 Maret 2021: Alya Kembali Menggoda Dewa, Lula Akan Ungkap Masalah Nana

"Jangan sampai kondisi moral prajurit TNI terdegradasi, karena tindakan seorang panglima TNI," tegas Gatot.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x