Bahas Soal Radikalisme, Mahfud MD, 'Semua Agama Itu Punya Terorisnya Sendiri'

- 17 Maret 2021, 19:10 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD saat silaturahmi di Kodam V Brawijaya Rabu (17/3/2021)
Menkopolhukam Mahfud MD saat silaturahmi di Kodam V Brawijaya Rabu (17/3/2021) /Anto/


GALAMEDIA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan setiap agama memiliki pengikut radikal-ekstrem bahkan hingga mengarah pada tindakan teror.

Namun di Indonesia secara umum organisasi-organisasi keagamaan sejak dahulu telah mengembangkan pemahaman yang moderat sehingga perbedaan tidak sampai berkembang menjadi perpecahan.

“Semua agama itu punya terorisnya sendiri karena sangat radikal di dalam pemahamannya,” kata Mahfud MD usai acara silaturahim dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda di Makodam V Brawijaya di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 17 Maret 2021.

Dengan begitu, lanjutnya, Indonesia pun dirundung masalah terorisme. Namun secara umum itu bisa diatasi dengan cara dihadapi secara bersama-sama oleh seluruh elemen bangsa.

Baca Juga: Husin Alwi Shihab Serang HRS, Pakar Ilmu Sosial UI: Itu Cara yang Repetitif

Ia pun memuji wilayah Jawa Timur. Menurutnya, wilayah itu salah satu contoh provinsi yang berhasil meminimalisasi berkembangnya paham radikal-eksrem dan terorisme.

“Ini menunjukkan pertama, moderasi Islam, moderasi beragama tumbuh di sini (di Jawa Timur). Memang ada peristiwa-peristiwa teror tapi bisa diatasi. Tapi secara umum rakyatnya tumbuh dengan penuh toleransi,” ujarnya.

Ia menyebtkan, moderasi dan toleransi tumbuh di Jatim karena kultur keagamaan yang berkembang sejak lama menyuburkan paham seperti itu.

Baca Juga: BMKG Prediksi Kota Bandung Kamis 17 Maret 2021, Dilanda Hujan Disertai Angin Kencang

Putra Madura in pun mengambil contoh Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan KH Hasyim Asy’ari dan Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan.

Menurutnya, dua ulama itu sejak awal mengembangkan moderasi beragama di lingkungan organisasi masing-masing.

Di situlah ada tempat berkembangbiaknya moderasi beragama yang dulu dipelopori oleh Kiai Hasyim Asyari, sebelum itu Muhammadiyah juga sudah mengembangkan dan itu berkembang juga di Jawa Timur.

Baca Juga: Cimahi Masih Jadi Daerah Endemis Penyakit DBD di Jawa Barat

"Sehingga di sini sebenarnya konflik antarumat beragama karena perbedaan agama itu sangat kecil,” kata Mahfud.

Selain Mahfud MD, tampak hadir dalam acara silaturahim di Kodam Brawijaya di antaranya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, pimpinan dari PW Muhammadiyah Jatim dan juga tokoh masyarakat dari agama lainnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x