99,9 Persen Yakin, Ilmuwan Jerman Beberkan Tiga Bukti Virus Corona Bocor dari Lab Wuhan

- 18 Maret 2021, 09:19 WIB
Lab virus corona di Wuhan, Tiongkok.
Lab virus corona di Wuhan, Tiongkok. //China Daily via Daily Mail

GALAMEDIA - Seorang ilmuwan Jerman mengaku 99,9 persen yakin virus corona merupakan hasil kebocoran dari laboratorium penelitian Wuhan.

Dr Roland Wiesendanger, fisikawan dari Universitas Hamburg mengatakan  setidaknya ada tiga hal yang membuktikan klaimnya.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Kamis (18 Maret 2021) Roland memaparkan keyakinannya melalui makalah setebal 100 halaman yang menguraikan kebocoran di Institut Virologi Wuhan, kota tempat pandemi dimulai.

Baca Juga: Jokowi Tak Berniat 3 Periode, Haris Azhar: Statement Jokowi Kadang Beda Seperti Cuaca, Berubah-ubah

Roland mengungkap tiga fakta yang mendukung keyakinannya. Pertama, tidak ada inang hewan yang ditemukan.

Kedua, kekhawatiran terkait keamanan  lab yang sudah ada sejak sebelum pandemi dan terakhir fakta bahwa para peneliti lab Wuhan terlibat dalam penelitian dengan model studi Gain-of-function (GOF).

GOF merupakan metode penelitian yang secara sengaja dilakukan guna meningkatkan kemampuan patogen untuk menyebabkan penyakit. Meski berisiko ini dilakukan dengan tujuan membantu menentukan sifat dasar interaksi manusia-patogen.

Baca Juga: Soal Tim Indonesia yang Mundur dari Yonex All England Open 2021, BWF: Tim yang Akan Bertemu Menang WO

Tujuan panjangnya memungkinkan review potensi pandemi dari agen infeksi yang muncul hingga upaya kesiapsiagaan.

Menurut Roland, penelitian lab Wuhan yang dijalankan dengan prinsip kontroversial yang pada dasarnya membuat virus lebih menular pada manusia, menegaskan pandangannya.

Meski demikian klaim Roland ini mendapat kecaman dari para kolega karena dianggap tidak ilmiah. Pasalnya Roland mengandalkan laporan surat kabar dan YouTube sebagai sumber, dua hal yang menunjukkan dirinya  bukan ahli virus.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Unggah Foto Rumah DP 0 persen: Cuma Buat Satu Orang dan Satu Kecoa?

Makalah Roland diterbitkan hanya 10 hari setelah para ilmuwan WHO yang menyelidiki asal-usul Covid di Wuhan mendesak para ilmuwan untuk menolak teori kebocoran laboratorium karena 'sangat tidak mungkin'.

Roland secara terbuka mengakui kepada media Jerman bahwa dia tidak memiliki dasar ilmiah untuk meyakini virus itu lolos dari laboratorium Wuhan.

Tapi dia bersikeras ada banyak bukti tidak langsung yang menunjukkan kebocoran laboratorium adalah penjelasan yang paling mungkin.

“Saya 99,9 persen yakin virus corona berasal dari laboratorium, '' katanya kepada surat kabar Jerman ZDF.

Baca Juga: Bukan Jokowi Tiga Periode, Refly Harun dan Haris Azhar Ungkap Solusi Ini Lebih Penting bagi Politik Indonesia

Di antara bukti yang dikemukakan adalah fakta bahwa meskipun China menyatakan pencarian menyeluruh telah dilakukan, belum ada inang alami virus yang ditemukan.

Kerabat terdekat Covid yang dapat ditemukan di habitat alam adalah virus corona yang ditemukan pada kelelawar di sebuah tambang di Mojiang pada tahun 2012 – dan diberi label RaTG13 oleh para peneliti.

Roland menunjukkan kelelawar ini hidup sekitar 1.200 mil dari Wuhan, yang berarti kecil kemungkinan mereka membawa virus ke kota.

Baca Juga: Bersyukur adalah Obat Mujarab dalam Kondisi Apapun

Ilmuwan WHO juga menunjukkan dalam laporan mereka bahwa kontak antara warga Wuhan dan kelelawar jarang terjadi.

Tetapi sementara peneliti WHO menyimpulkan bahwa virus melompat ke inang sekunder yang bersentuhan dengan manusia sebelum melakukan lompatan, Roland meyakini kesimpuan yang berbeda.

Dia berpendapat cara paling logis virus corona mencapai Wuhan adalah melalui sampel yang dikumpulkan di Institut Virologi Wuhan untuk penelitian.

Baca Juga: Kepala LLDikti Wilayah IV Jabar dan Banten Minta PTS Tunda Rencana Pembelajaran Tatap Muka

Dia mengatakan virus itu kemudian diadaptasi oleh manusia dalam GOF yang dirancang untuk membuatnya lebih menular dan berpotensi lebih mematikan.

Adaptasi Covid untuk menginfeksi sel manusia yang kemudian berkembang biak menjadi alasan Roland bersikukuh dengan keyakinannya.

Dia mengatakan kekhawatiran keamanan laboratorium sebelum dimulainya pandemi menunjukkan bahwa kebocoran mungkin terjadi. Dan klaim lebih lanjut menyebut para ilmuwan yang bekerja di institut itu termasuk di antara korban infeksi pertama.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Selasa 18 Maret 2021, BMKG: Berpotensi Hujan pada Siang dan Sore Hari

Di luar itu Roland mengakui makalahnya tidak dimaksudkan untuk komunitas ilmiah, tetapi untuk memicu debat publik. Terutama seputar GF yang bagi sejumah ilmuwan sudah sepantasnya dilarang karena risikonya yang tinggi.

Pandangan Roland sejalan dengan pejabat AS yang berpendapat kebocoran laboratorium adalah penjelasan paling kredibel untuk pandemi.

Tetapi peneliti WHO yang dipimpin Dr Peter Embarek, ahli perpindahan virus berpindah dari hewan ke manusia, tidak setuju. Ia menegaskan 'sangat tidak mungkin' virus bocor dan  menyerukan agar tidak ada lagi studi lebih lanjut tentang teori tersebut.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x