Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Khofifah Indar Parawansa Sepakat Tolak Impor Beras Oleh Pemerintah Pusat

- 18 Maret 2021, 14:36 WIB
Panen raya hasil uji coba jamu organik Biogro di Blok Ciseupan RT 06/RW 07 Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Rabu 26 Agustus 2020
Panen raya hasil uji coba jamu organik Biogro di Blok Ciseupan RT 06/RW 07 Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Rabu 26 Agustus 2020 /. (Laksmi Sri Sundari/Galamedia)

GALAMEDIA - Polemik terkait rencana impor beras sedang ramai diperbincangkan mulai dari masyarakat hingga para tokoh politik.

Pemerintah pusat, dalam hal ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi telah memutuskan untuk mengimpor satu juta ton beras.

Kedua menteri tersebut mengklaim bahwa impor beras satu juta ton ini demi menjaga stok beras nasional dan untuk menstabilkan harga.

Namun, klaim tersebut mendapat pertentangan dari berbagai pemerintah daerah, mulai dari Ridwan Kamil hingga Ganjar Pranowo sepakat untuk menolak impor beras yang dilakukan pemerintah pusat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan jika saat ini para petani lokal sedang mengalami panen raya. Hal itu membuktikan bahwa stok beras sangat banyak.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 18 Maret 2021 Aldebaran Membantu Sumarno Membayar Hutangnya

Ia juga menyoroti kebijakan pemerintah pusat terkait impor beras. Menurutnya itu tidak masuk akal, karena stok beras saat ini sedang melimpah.

"Masa beras banyak harus impor. Kalau posisinya sedang krisis beras saya kira itu masuk akal. Tapi ini kan sedang melimpah," ujar Ridwan Kamil, dikutip Galamedia, Kamis 18 Maret 2021.

Hal senada juga pernah diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang pada tanggal 8 maret 2021 lalu mengkritik pemerintah pusat untuk mengimpor beras.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x