Satgas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya Tangani Bantaran Sungai Citarum yang Amblas

- 19 Maret 2021, 16:17 WIB
 Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono HS, bersama jajaran TNI lainnya melakukan penanganan lokasi bantaran Sungai Citarum yang amblas di Kampung Atirompe RT 02/RW 13, Jumat 19 Maret 2021.
Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono HS, bersama jajaran TNI lainnya melakukan penanganan lokasi bantaran Sungai Citarum yang amblas di Kampung Atirompe RT 02/RW 13, Jumat 19 Maret 2021. /engkos kosasih

GALAMEDIA - Bantaran Sungai Citarum yang berfungsi sebagai tanggul untuk menahan luapan aliran air Sungai Citarum di Kampung Atirompe RT 02/RW 13 Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung amblas. Kejadian tersebut akibat bagian bawah pondasi beronjong batu belah yang sebelumnya dibangun beberapa bulan silam tergerus aliran sungai, Jumat 19 Maret 2021 pukul 05.00 WIB.

Bantaran Sungai Citarum yang amblas sepanjang 15 meter dan kedalaman 5 meter itu berada di permukiman padat penduduk. Lebar bantaran sungai yang ambles antara 1 sampai 2 meter, dan nyaris memutus akses jalan warga sekitar serta mengancam sejumlah rumah warga.

Jajaran TNI dari Satuan Tugas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya bersama Tim Gabungan Siaga Bencana turun langsung ke lapangan, setelah mendapat informasi tersebut.

Baca Juga: Dijerat 5 Pasal dalam Kasus Maulid Nabi Muhammad SAW, Habib Rizieq Terancam 6 Tahun Penjara

Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono HS.,mengatakan, amblas bantaran Sungai Citarum tersebut akibat adanya perubahan alur aliran air sungai yang mengarah ke bagian pondasi beronjong batu belah atau bantaran sungai tersebut.

"Untuk penanganan bantaran Sungai Citarum yang ambles dan longsor itu, selain harus menyiapkan puluhan lembar beronjong dan puluhan meter kubik batu belah maupun batu bulat, juga harus ada pemasangan rucuk atau bangunan penahan aliran air yang mengarah ke bantaran atau tanggul yang ambles tersebut," tutur Mulyono, Jumat.

Ia pun mengungkapkan, bersamaan dengan pengerjaan kembali pembangunan bantaran Sungai Citarum itu, harus ada pengerjaan atau pengerukan endapan tanah yang sebelumnya merupakan aliran sungai. Hal itu dalam upaya mengembalikan fungsi aliran Sungai Citarum, yang saat ini kondisinya menjadi daratan atau endapan tanah yang sudah ditumbuhi ilalang dan tanaman lainnya..

Baca Juga: Beredar Poster Puan-Moeldoko untuk 2024, Rocky Gerung: Sinyal Perlawanan kepada Jokowi

"Pengerukan endapan tanah atau lumpur yang mempersempit aliran air Sungai Citarum itu berada di bagian depan bantaran sungai yang ambles/longsor dan lokasi persisnya berbatasan dengan kawasan pabrik. Endapan lumpur itu sepanjang puluhan meter dan lebarnya sekitar 5-6 meter, yang harus segera dilakukan pengerukan dengan menggunakan alat berat backhoe," tuturnya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x